Sukses

Najwa Shihab Mengenang Saat Sekolah, Apa Pelajaran yang Ditakutinya?

Najwa Shihab mengenang masa-masa sekolah bersama dengan sang kakak.

Liputan6.com, Jakarta Senin (15/7/2019) hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru. Banyak orang tua mengantar anak sekolah termasuk para artis. Tak ketinggalan Najwa Shihab. Meski tak mengantar anak sekolah, Najwa Shihab berbagi kenangan saat masih SD. Kenangan itu ia unggah di Instagram menyertai fotonya bersama sang kakak, Najelaa Shihab, mengenakan seragam putih merah plus topi. Sebelum bercerita, Najwa Shihab mengucapkan selamat hari pertama sekolah.

"Selamat hari pertama sekolah. Ini foto saya dan Kak Ela @najelaashihab bersiap menuju SDN 01 Malombassang, Ujung Pandang. Di foto ini saya kelas 1 SD, Kak Ela kelas 2,” beri tahu Najwa Shihab.

Presenter kelahiran Makassar, 16 September 1977 ini melanjutkan, "Kami dari dulu suka sekolah dan senang ujian (dan ya, saya tahu ini terdengar aneh). Tapi ada satu kegiatan sekolah yang kami berdua selalu paling takuti. SKJ, Senam Kesegaran Jasmani," tulis Najwa Shihab.

 

 

2 dari 3 halaman

Deg-Degan

Saat kebanyakan anak sekolah deg-degan menempuh ujian dan takut mata pelajaran matematika atau bahasa Inggris, Najwa Shihab malah ketakutan Senam Kesegaran Jasmani. Ketakutan ini bukan tanpa alasan. 

"Kenapa? Karena (saya) tidak pernah bisa hafal gerakannya. Sampai-sampai kami berdua dipanggilkan guru les ke rumah untuk les SKJ. Kalau diingat-ingat sekarang memang kocak, tapi percaya deh untuk anak kelas 1 dan 2 SD, yang selalu lupa gaya SKJ, pelajaran olahraga itu bisa jadi super menegangkan!” ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Kocak

Cerita kocak ini disukai lebih dari 55 ribu warganet. Sejumlah warganet lantas beramai-ramai membagikan kenangan masa sekolah di kolom komentar Najwa Shihab. Di sanalah, terkuak Najwa Shihab rupanya juga tak suka matematika. 

Ini bermula ketika seorang warganet curhat, “Saya selalu takut dengan kelas matematika, Kak Nana. Itu seperti sebuah mimpi buruk.” Merespons curhatan ini, Najwa Shihab menulis, “Toss! Saya tidak suka matematika juga.”