Liputan6.com, New York - Kematian tragis selebgram Bianca Devins terus menarik perhatian publik. Apalagi tersangka kasus ini, Brandon Andrew Clark, melakukan hal yang betul-betul kontroversial.
Yang pertama, memamerkan jenazah Bianca Devins yang berlumuran darah di media sosial. Tak hanya itu, pria 21 tahun ini juga menikam lehernya sendiri saat hendak ditangkap polisi.
Kini terkuak informasi bahwa ayah Brandon Andrew Clark, Jason Clark, pernah melakukan hal yang mirip dengan anaknya. Hal ini terjadi saat Brandon berusia 12 tahun, seperti dilaporkan sejumlah media lokal seperti CNY Central, Syracuse, dan Spectrum News, Kamis (18/7/2019).
Advertisement
Baca Juga
Pada 2010, Jason Clark pernah melakukan penyanderaan terhadap istrinya. Saat itu ia menodong leher wanita bernama Michelle itu dengan pisau.
"Saat polisi datang, Clark memegang pisau di leher sang wanita dan mengatakan kepada polisi untuk tidak mendekatinya karena ia akan 'menggorok leher (perempuan itu)'," begitu isi dokumen pengadilan yang didapat Syracuse.Â
Tersangka pembunuh Bianca Devins yang saat itu masih anak-anak, tak disebut dalam catatan pengadilan. Selain itu, Kepolisian Utica mengatakan sejauh ini tak ada indikasi bahwa tersangka membunuh Devins karena meniru perbuatan sang ayah.Â
Second Degree Murder
Sementara itu, CNN melaporkan bahwa Brandon Andrew Clark telah dikenai tuduhan pembunuhan tingkat kedua (second degree murder). Artinya pembunuhan ini dilakukan secara sengaja, tapi bukan perbuatan yang direncanakan sejak lama.
Brandon Andrew Clark diperkirakan akan keluar dari rumah sakit pada minggu ini. Setelahnya, ia akan menghadapi proses hukum.
Advertisement
Bukan Pacar?
Polisi saat ini masih mendalami motif Brandon Andrew Clark membunuh Bianca Devins. Sebelumnya, polisi sempat menyebut pria ini sebagai kekasih dari gadis yang baru lulus SMA tersebut. Sejumlah media juga memperkirakan pelaku cemburu karena melihat Bianca berciuman dengan pria lain.
Namun sejumlah kenalan Bianca mengatakan hubungan keduanya bukanlah pasangan kekasih.
"Kami masih memeriksa hubungan keduanya. Seperti apa menurut dia [pelaku] dan menurut [Bianca]. Ada hubungan antara mereka, dan sepertinya [sang pelaku] menganggapnya lebih serius ketimbang [korban]," tutur Letnan Bryan Coromato yang menangani kasus ini.