Sukses

Kronologi Musibah Studio Kyoto Animation, Diduga Sengaja Dibakar

Pria yang diduga membakar studio Kyoto Animation sempat berteriak, "Matilah".

Liputan6.com, Kyoto - Peristiwa kebakaran di studio Kyoto Animation atau KyoAni di Jepang pada Kamis (18/7/2019) telah memakan setidaknya 33 korban jiwa dan puluhan lainnya luka-luka.

Dilansir dari BBC, Jumat (19/7/2019), petugas berwenang menyebut korban terbanyak berasal dari orang-orang yang berada di tangga menuju lantai atas. Mereka disebut kolaps saat mencoba menyelamatkan diri.

Sementara itu, seorang pria berusia 40-an diduga sebagai pelaku pembakar gedung studio Kyoto Animation. Saat ini ia masih dirawat di rumah sakit sehingga belum bisa dimintai keterangan oleh polisi.

Namun, dari sejumlah laporan saksi mata yang masuk, mulai terangkai kronologi musibah kebakaran di studio Kyoto Animation ini.

2 dari 3 halaman

Berteriak,

Sebelum kebakaran terjadi, pria terduga pelaku pembakaran ini sempat terlihat membeli 40 liter minyak tanah di dekat lokasi kejadian. Asahi Shimbun melaporkan bahwa dua kontainer yang digunakan untuk menampung minyak ini ditemukan di lokasi kebakaran. Sejumlah senjata tajam juga diamankan dari TKP.

Pada pukul 10:30 pagi waktu setempat, pria ini menyiram bensin di lantai satu dari studio itu dan berteriak, "Matilah!"

Polisi mengatakan bahwa terdengar ledakan dari bangunan tiga lantai tersebut. Setelah ledakan, saksi mata menyebut api dengan cepat berkobar di bangunan tersebut.

3 dari 3 halaman

Perkataan Penuh Kemarahan

Saksi menyebutkan pelaku lantas kabur dari gedung ke stasiun kereta terdekat, tapi jatuh saat berlari. Sejumlah orang melaporkan bahwa ia dikejar oleh karyawan Kyoto Animation.

Mainichi Shimbun juga mengabarkan seorang warga yang tinggal dekat sana melihat bahwa terduga pelaku mengalami luka bakar di kedua tangannya, dengan pakaian masih terbakar api. Ia lantas menyiram pria tersebut.

Sejumlah warga sekitar mengaku mendengar kata-kata penuh kemarahan dari pria tersebut. "Aku mendengarnya berkata sesuatu yang kedengarannya seperti 'Kamu menjiplaknya'," kata seorang tetangga. Asahi Shimbun mengutip tetangga lain yang mendengar pria tersebut berkata, "Kamu mencurangiku."