Liputan6.com, Jakarta Makin banyak buku atau novel yang diangkat ke layar lebar. Beberapa yang terbukti laris manis di antaranya Ayat-ayat Cinta, Laskar Pelangi, dan Dilan 1990.
Kini giliran buku Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini karya Marchella FP difilmkan. Kepada Showbiz Liputan6.com, Marchella FP menyatakan, tulisannya ini difilmkan oleh rumah produksi Visinema.
Sutradara Angga Dwimas Sasongko akan membesut film ini. Saat ini, skenario film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini telah selesai dikembangkan. Para pemain utama maupun pendamping telah direkrut.
Advertisement
Baca Juga
Marchella FP mengungkapkan, ada banyak produser yang menghubunginya untuk menjajaki kemungkinan memfilmkan karyanya.
“Tapi saya percaya pada Visinema dan sutradara Angga Dwimas Sasongko. Saya mengikuti rekam jejak Angga bersama Visinema. Filosofi Kopi salah satu film favorit saya. Di film itu Angga berhasil menyeimbangkan idealisme sekaligus memenuhi harapan publik,” ujar Marchella FP di Bintaro, Tangerang, Kamis (25/7/2019) kemarin.
Marchella FP sangat selektif dalam memilih produser yang ingin memfilmkan buku Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini.
Seperti Anak Sendiri
Marchella FP beralasan, “Buku ini bagaikan anak saya sendiri. Jadi harus dibesarkan oleh orang tua angkat yang tahu persis mau diarahkan ke mana (jalan hidupnya). Nama pemain sudah ditentukan, tapi bukan wewenang saya untuk membeberkan. Yang pasti film ini menggambarkan banyak perasaan manusia. Film ini menceritakan bahwa setiap manusia pernah berkorban.”
Sambil menanti hasil akhir film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, Marchella FP melahirkan karya baru berupa buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda.
Advertisement
Kamu Terlalu Banyak Bercanda
Terkait buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda, Marchella FP menyebut kontennya merefleksikan beragam perasaan yang pernah dialami tiap manusia tapi tak terucapkan.
Lewat buku anyarnya, Marchella FP mengingatkan bahwa mengekspresikan kesedihan bukan hal tabu. Kadang orang berpikir sedih cukup ia sendiri yang merasakan. Di depan orang lain termasuk di medsos, harus selalu terlihat bahagia.
“Padahal sedih dan marah itu manusiawi. Sejak itu saya menjalani terapi menulis, meski background saya desainer grafis. Dengan menulis saya bisa berdamai dengan diri sendiri dan menyadari marah dan sedih itu normal,” sambungnya.
Buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda akan dijadikan materi gelar wicara di tujuh kota yakni Jakarta, Surabaya, Denpasar, Bandung, Makassar, Yogyakarta, dan Medan. Ketujuh kota ini dipilih berdasarkan banyak faktor. Salah satunya, survei penjualan buku terlaris.
(Wayan Diananto)