Liputan6.com, Jakarta Drama percintaan menyentuh masih jadi tontonan menarik di layar kaca. Dan, kali ini sinetron drama seperti itu akan dihadirkan SCTV dengan tajuk Cinta Karena Cinta.
Sinetron garapan Sinemart Productions ini ditayangkan dislot yang ditinggalkan Cinta Suci, setiap hari mulai pukul 20.00 WIB. Episode terakhir sinetron ini ditayangkan Rabu malam. Dan, mulai Kamis (1/8/2019) ditayangkan episode perdana Cinta Karena Cinta.Â
Sinetron drama terbaru SCTV ini dibintangi oleh Natasha Wilona dan Immanuel Caesar Hito. Dua pesinetron top ini sudah tak diragukan kemampuan aktingnya dalam kisah drama percintaan.Â
Advertisement
Masih ingat gaya menawan Natasha Wilona dalam sinetron Siapa Takut Jatuh Cinta? Atau mestinya masih ada yang kesengsem dengan Immanuel Caesar Hito dalam sinetron Anak Langit?Â
Baca Juga
Nah, dalam sinetron Cinta Karena Cinta yang ditulis Hilman Hariwijaya, Natasha dan Hito mami bikin baper. Natasha memerankan sosok Jenar sementara Hito sebagai Mirza.Â
Sinopsis Global
Kisah Cinta karena Cinta tentang pasangan Halim dan Ningsih panik dan mencoba menyelamatkan 3 anaknya; Mila (paling tua, umur 4 tahun), Jenar (umur 3 tahun) dan Dinda (bayi). Secara global sinopsis sinetron ini menceritakan tentang Ningsih sudah mau membawa anak-anak keluar, tapi Halim terjebak di dalam. Ningsih minta Mila membawa adik-adiknya pergi dan menyerahkan bayi Dinda pada Mila. Tapi Mila tak mau meninggalkan ayah dan ibunya. Mila memberikan Dinda pada Jenar dan minta mereka keluar dulu. Jenar menangis ketakutan, begitu juga Dinda. Tapi Mila teriak… cepet keluar… aku bantu Ibu dan Bapak! Jenar membawa Dinar keluar. Mereka berusaha menembus api tapi nafas mereka sesak. Jenar dan Dinda nyaris terkena tiang rumah yang terbakar. Jenar teriak…..
Jenar (sekarang sudah berusia 18 tahun) terbangun dengan keringat dingin bercucuran di keningnya. Dinda (sekarang berusia 15 tahun) ikutan terbangun dan menenangkan Jenar. Kakak mimpi buruk lagi ya?? Jenar mengangguk dan matanya berkaca-kaca sedih. Dinda jadi menangis…Dinda ngga pernah mimpi karena Dinda tak pernah bisa tau wajah Ibu, Bapak dan Kak Raisa. Semua foto terbakar di dalam api…Jenar jadi memeluk adiknya. Kita tidak boleh mengeluh. Kita harus bersyukur, bisa tetap hidup. Untung saja Bu Westi dan panti asuhan ini menampung kita. Dinda sesegukan. Bukan aku tak bersyukur Kak..Kakak masih bisa ketemu ibu bapak dan kak Raisa dalam mimpi, sementara aku…kenal wajah mereka saja tak bisa. Jenar memeluk Dinda adiknya jadi ikut menangis. Jangan sedih Dinda, masih ada Kakak di sini…Walaupun cuman kita berdua yang selamat tapi Kakak yakin..bapak, ibu dan Kak Raisa pasti masih menjaga kita..dari surga..
Di luar kamar, ternyata Bu Westi mendengarkan. Bu Westi tampak terbawa perasaan dan terlihat merasa salah. Bu Westi bilang ke diri sendiri. Aku yang salah..aku yang salah..Bu Westi pegang dadanya. Terasa sakit. Bu Westi masuk ke kamarnya. Bu Westi gemetar mencoba mengambil botol obat. Bu Westi coba ambil tapi botol obat jatuh. Bu Westi makin merasa dadanya sakit Bu Westi sadar waktunya ngga banyak.. Bu Westi ambil hape dan menelefon seseorang. Bu Westi merasa bersalah. Di kamarnya, Bu Westi ambil sebuah foto Mila kecil. Bu Westi jalan sambil membawa foto itu, ia harus kasih tau Jenar dan Dinda sebelum terlambat. Dada Bu Westi makin sakit. Di depan kamar, Bu Westi tak kuat dan jatuh.
Advertisement
Pemeran Lainnya
GABRIELLA LARASATI              sbg.   RAISA / MILA
ADITYA ZONI                                  sbg.   RAMA
MEGAN DOMANI                     sbg.   KEISYA
ADJIE PANGESTU                     sbg.   FANDI
EVA ANINDITA                         sbg.   SISKA
CUT KEKE                             sbg.   NINGSIH
RICO TAMPATTY                     sbg.   HALIM
BABY ZELFIA                         sbg.   IBU PANTI
BOY TIRAYOH                         sbg.   PRAM
CUT SARRAH                                  sbg.   AYU
NUNU DATAU                                   sbg.   ELSA
REZA ALI SYAHBANA               sbg.   IVAN
M. IKHSAN SALEH                    sbg.   YUDHA
SANDRINA MICHELLE                sbg.   DINDA