Sukses

Deddy Corbuzier Jadi Anggota NU

Deddy Corbuzier memutuskan masuk Islam pada 21 Juni 2019

Liputan6.com, Jakarta - Usai menjadi mualaf, Deddy Corbuzier resmi menjadi anggota Nahdlatul Ulama (NU). Peresmian itu disahkan oleh Ketua NU, Said Aqil Siradj dalam acara istgasah di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2019). "Gus Deddy hari ini resmi diterima menjadi anggota Nahdlatul Ulama," kata Said Aqil.

Selain Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, acara tersebut juga dihadiri Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, Yogyakarta Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah).

"Dulu yang hadir istigasah yang tua-tua, sekarang penuh dengan pemuda. Ini enggak tahu gara-gara Gus Miftah atau Gus di sebelahnya ini," kata Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU Bukhori Muslim, di Jakarta, Rabu.

Gus Miftah tiba didampingi Deddy Corbuzier sekitar pukul 21.03 WIB dengan pengawalan ketat dari Banser NU. Deddy Corbuzier mengucapkan terima kasihnya telah disambut dengan meriah sebagai bagian anggota NU.

Ia menyatakan pula sangat bangga sudah menjadi mualaf, namun kadang Deddy Corbuzier merasa takut dengan warganet.

"Pernah sekali saya ditanya bagaimana anak saya (Azka) setelah saya masuk Islam, saya takut karena katanya kalau anak saya tidak masuk Islam yang dosa ayahnya," ujar Deddy.

 

2 dari 2 halaman

Ungkapkan Keresahan

Deddy menyampaikan keresahannya itu, di depan ribuan orang yang datang ke sana, disaksikan pula oleh Said Aqil Siradj. "Kalau kamu ingin membawa orang menikmati keindahan Islam. Jangan buat mereka takut," ujar Deddy.

Said Aqil Siradj mengatakan ada dua prinsip dalam Nahdlatul Ulama yaitu moderat dan toleran. Keduanya tidak terwujud, menurut dia lagi, kalau tidak didasari intelektual berbasis akhlak. "Toleransi tidak terwujud tanpa intelektual yang berakhlakul karimah atau akhlak mulia," ujar Said

Said Aqil mengutip ayat dalam Al-Quran yang mengatakan jangan kamu mencaci maki orang yang tidak menyembah Allah, nanti mereka mencaci maki Allah.

"Demikian Allah telah memberikan kepada masing-masing umat dan bangsa, kebiasaannya budayanya untuk saling menghormati," ujar Said Aqil. (Antaranews.com)