Liputan6.com, Jakarta - Pasangan Tasya Kamila dan Randi Bachtiar dikaruniai momongan pada 13 Mei 2019. Putra pertama Tasya Kamila dan Randi Bachtiar dinamai Arrasya Wardhana Bachtiar. Beberapa kali Tasya Kamila mengabadikan momen bersama si kecil lalu mengunggahnya ke akun Instagram.
Sialnya, beberapa warganet menulis komentar kejam soal fisik bayinya. Ini membuat Tasya Kamila berang. Pemilik album Gembira Berkumpul ini lantas meluapkan kekecewaannya kepada Showbiz Liputan6.com.
“Sangat disayangkan mulut dan jari warganet kadang sering kelewat batas. Bayi saja dijulidin. Mungkin ini salah satu risiko bermedia sosial. Saya kesal, tapi ya sudahlah. Tapi bagaimana dengan ibu yang enggak bisa balik dari kekesalannya,” ujar Tasya Kamila di Jakarta, baru-baru ini.
Advertisement
Baca Juga
Lebih lanjut, Tasya Kamila meminta warganet untuk tidak buru-buru menghakimi unggahan ibu baru. “Ibu-ibu sangat butuh support dari semua orang. Mengurus bayi itu enggak gampang,” Tasya Kamila mengingatkan.
Penyanyi kelahiran 22 November 1992 ini tak habis pikir dengan warganet yang sampai hati mengomentari fisik bayi. “Kenapa, sih kok body shamming bayi? Apa yang ada di pikiran mereka dan tujuannya apa? Terus kalian senang bisa ngata-ngatain bayi, gitu? Itu yang bikin saya geregetan dan berpikir ya Allah, bayi, kok dijulidin,” beber Tasya Kamila, gemas.
Dukungan Keluarga
Beruntung, Tasya Kamila kini memiliki sistem pendukung yang baik di rumah. Ada suami yang meski di luar negeri mendukungnya. Ada orang tua yang mengingatkan agar jangan ambil pusing dengan komentar julid warganet.
Disinggung kemungkinan melaporkan sejumlah warganet yang merundung putranya, Tasya Kamila mengaku tak mau memperumit masalah. Menurutnya saat ini lebih baik membangun kesadaran warganet lewat imbauan di medsos. Tujuannya, agar warganet instrospeksi diri dan menumbuhkan empati dari hati.
“Siapa tahu dengan saya posting mereka ingat agar selalu bersikap baik. Buat para ibu yang down karena di-bully warganet atau kerepotan mengurus anak jangan segan minta bantuan keluarga. Bangunlah support system yang baik di rumah,” pungkas Tasya Kamila. (Wayan Diananto)
Advertisement