Liputan6.com, Jakarta - Pekan ini, Manoj Punjabi resmi melebarkan sayap bisnis. Dikenal lewat rumah produksi MD Pictures, tak membuat Manoj Punjabi terlena. Manoj Punjabi merambah ke bisnis food and beverage dengan mendirikan kedai kopi 1883.
Manoj Punjabi menjelaskan, merek 1883 berasal dari Prancis serta mewakili tahun kelahiran. Produk 1883 dikenal lewat sirop aneka rasa. Kedai kopi waralaba ini didirikan Manoj Punjabi dengan menggandeng rekan bisnis dari Korea Selatan dan Tiongkok.
“Setelah menekuni produksi sinetron, film, dan FTV, saya mencoba melebarkan sayap bisnis ke food and beverage. Bahan baku sirop dari Prancis sementara format kafe dan bahan baku kopi dari Korea Selatan. Ini gerai pertama di Indonesia, saya selalu ingin menjadi yang pertama,” beri tahu Manoj Punjabi kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Membuka kedai kopi bagian dari upaya Manoj Punjabi keluar dari zona nyaman. Puluhan tahun berkarier, Manoj Punjabi melahirkan banyak karya besar. Salah satunya, sinetron Cinta Fitri yang tayang di SCTV dan Indosiar.
Di layar lebar, Manoj Punjabi mencetak hit di antaranya Habibie & Ainun, Ayat-ayat Cinta, Danur I Can See Ghost, serta Surga Yang Tak Dirindukan. Manoj Punjabi memastikan bisnis kedai kopi tak menganggu konsistensi di dunia seni. Semester kedua tahun ini, Manoj Punjabi menyiapkan Danur 3 Sunyaruri dan Habibie & Ainun 3.
Merambah Bidang Lain
“Saya merambah bidang lain yang sesuai dengan passion saya. Passion saya terjemahkan lewat cara membuat dan memasarkan produk berkualitas baik sinetron, dan film. Minuman pun demikian,” urainya.
Manoj Punjabi mengakui ngopi telah menjadi gaya hidup masyarakat urban. Manoj sendiri bukan peminum kopi reguler. Misalnya hari Senin minum tiga gelas kopi, kemungkinan ia absen ngopi pada Selasa dan Rabu.
“Saya tidak mencandu makanan atau minuman tertentu. Mau minum 5 gelas kopi hari ini enggak apa-apa asal jangan tiap hari. Saya bukan orang yang kaku, setiap hari harus minum segelas. Saya enggak suka tergantung pada kuliner apa pun atau siapa pun,” Manoj mengakhiri perbincangan. (Wayan Diananto)
Advertisement