Sukses

Naila Novaranti Kunjungi Lokasi Terjun Payung Ekstrem di Taiwan

Naila Novaranti juga berkeinginan ingin terus memecahkan rekor di setiap tahunnya.

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai negara sudah pernah dikunjungi pelatih sekaligus penerjun payung wanita dari Indonesia, Naila Novaranti. Terutama negara-negara di Eropa dan Timur Tengah.

Hal itu lantaran Naila Novaranti berprofesi sebagai pelatih terjun payung untuk masyarakat umum dan tentara di berbagai negara.

Sebagai atlet penerjun payung, Naila Novaranti juga berkeinginan ingin terus memecahkan rekor di setiap tahunnya. Terutama dalam aksi penerjunan payung di lokasi-lokasi yang dianggap paling ekstrem.

Sebelumnya, ia pernah melakukan aksi nekat terjun payung di atas ketinggian Mount Everest di Nepal dalam kondisi cuaca berbahaya. Begitu juga saat berkunjung ke Taiwan beberapa waktu lalu pada akhir Juli 2019.

Naila Novaranti sempat mengunjungi beberapa lokasi pariwisata yang eksotis nan indah namun ekstrem sebagai alternatif pilihan lokasi penerjunannya.

2 dari 4 halaman

Lokasi Paling Beken

Dalam melakukan kunjungannya selama empat hari di Taiwan, selain jalan-jalan, menikmati kuliner khas Taiwan, Naila mengunjungi beberapa lokasi pariwisata yang paling beken disana. Sebut saja Taipei Zoo, Yehliu Geopark, Menara 101 Taipei Taiwan, sampai pariwisata lampion Pingxi Old Street di Distrik Pingxi.

Naila dan para diaspora sempat menjajal wind tunnel skydive indoor di Taichung Taiwan. Tempat bernama iFly tersebut menyediakan wadah bagi siapa saja yang ingin belajar terbang secara indoor. 

Menurutnya, Taiwan memiliki lokasi-lokasi yang indah, menakjubkan, dan bisa sebagai alternatif lokasi untuk pendaratan terjun payungnya yang dianggap ekstrem.

"Kebetulan ke Taiwan aku diundang panitia kongres Diaspora Indonesia, yang memang aku menjadi salah satu orang Indonesia yang tinggal di luar negeri dan memiliki prestasi di bidang aku sebagai perempuan penerjung payung ektrim satu-satunya di Indonesia," ujar Naila Novaranti kepada sejumlah wartawan di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2019).

 

3 dari 4 halaman

Tiga Lokasi

"Selain karena saya senang mencari spot-spot pendaratan yang ekstrem, saya juga suka tantangan. Dan ternyata di Taiwan itu ada beberapa lokasi yang layak dijadikan tempat terjun payung yang ekstrem," beber Naila.

"Apalagi dengan view yang indah banget, harus dicoba sih, tapi belum tahu kapan karena butuh persiapan dan izin juga. Tidak bisa asal terjun, kita ada kode etiknya lah. Pokoknya cari lokasi baru sekaligus menikmati keindahan Taiwan," lanjutnya.

Ada tiga lokasi yang dikunjungi Naila. Lokasi-lokasi yang menurutnya punya tantangan tersendiri seperti Yehliu Geopark, Taman Batu Karang dengan pemandangan laut biru yang mempesona. Kemudian ada Menara 101 Taipei Taiwan, gedung tertinggi kedua di dunia yang memiliki 101 lantai dengan luas total 450.000 meter persegi.

Terakhir ada Pingxi Old Street, kota yang kaya sejarah budaya dengan pemandangan alam yang indah dan bisa dinikmati sepanjang perjalanan di kereta.

 

4 dari 4 halaman

Tantangan yang Berbeda-beda

"Ketiga tempat di Taiwan ini berbeda-beda tantangan ketika saya lihat pada saat saya berada di Taiwan, ketiganya merupakan tempat yang indah. Menurut saya Taiwan negaranya bagus nan indah sejuk. Saya dapat pengalaman baru, tempat baru, sesuatu yang baru, teman baru. Itu saja sih yang penting. Have fun saja," tambah Naila. 

Naila Novaranti juga sudah berhasil menaklukkan Gunung Everest pada November tahun lalu. Ia juga menjadi perempuan penerjun payung ekstrem pertama dari Indonesia.

Ia akan mendapatkan penghargaan di Kongres Diaspora Internasional 2019 sebagai perempuan yang tinggal di luar negeri, bekerja dan memilik prestasi sesuai profesinya.

Direncanakan penghargaan tersebut akan diserahkan pada 10 Agustus 2019 mendatang. Naila juga akan melakukan rekor penerjunan di benua paling dingin di Atlantik pada akhir tahun 2019.