Sukses

Terbang ke Amerika, Maudy Ayunda Bawa Guling dari Jakarta

Tak lama lagi Maudy Ayunda akan terbang ke Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pencapaian membanggakan ditorehkan Maudy Ayunda. Bintang film Perahu Kertas ini diterima di Universitas Stanford, Amerika Serikat. Yang bikin publik kagum, Maudy Ayunda mengambil dua jurusan sekaligus yakni Pendidikan dan Bisnis.

Pelantun “Untuk Apa” ini akan terbang ke Amerika Serikat bulan depan. Diakui Maudy Ayunda, meninggalkan Indonesia selama dua tahun untuk kuliah membuatnya terjebak di antara dua perasaan.

“Berat sekali meninggalkan Indonesia tapi juga senang. Sebulan ini banyak pekerjaan menumpuk. Ada beberapa komitmen kerja sampai Desember yang dimajukan ke bulan ini. Selain itu saya mengurus student visa, mengemasi barang-barang, membereskan administrasi dan tempat tinggal di sana,” beri tahu Maudy Ayunda kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta, Rabu (7/8/2019).

Terbang sebulan lagi, Maudy Ayunda belum berkemas. Ia sibuk memilih dan memilah koleksi bajunya. “Jangan sampai (baju yang saya bawa) kebanyakan tapi jangan terlalu sedikit juga,” imbuh aktris kelahiran 19 Desember 1994 ini,

Ditanya barang yang wajib dibawa ke Amerika Serikat, jawaban Maudy Ayunda mengejutkan. “Guling!” seru Maudy Ayunda tanpa berpikir panjang. Maudy Ayunda beralasan, “Biasanya guling. Saya enggak tahu kalau di Amerika bagaimana, tapi keluarga saya di Inggris terbiasa enggak pakai guling kalau tidur. Mungkin tidak dijual di sana kali, ya? Biasanya saya beli guling yang masih kempes (karena divakum), lalu bisa dimasukin ke koper. Saya bawa guling dari Jakarta.”

 

2 dari 2 halaman

Panutan Milenial

Diterimanya Maudy Ayunda di Universitas Stanford sempat membuat geger jagat maya. Maret lalu, Maudy Ayunda jadi trending topic di Twitter lantaran diterima di dua kampus ternama yakni Stanford dan Harvard. Ia lantas disebut panutan generasi milenial. Disebut panutan, Maudy Ayunda tersipu.

“Saya anggap itu apresiasi. Banyak orang Indonesia, yang dulu malu mengakui suka belajar kini lebih percaya diri. Karena selama ini mereka yang mengaku hobi belajar, dinilai kurang pergaulan. Ada stigma seperti itu. Mudah-mudahan sekarang budaya membaca dan belajar lebih diapresiasi,” pungkas Maudy. (Wayan Diananto)