Sukses

Perankan Joker, Joaquin Phoenix Belajar dari Penderita Gangguan Tertawa

Sutradara Joker merasa filmnya akan membuat penonton gila karena menyimpang sepenuhnya dari komik DC.

Liputan6.com, Los Angeles - Joker menjadi salah satu film yang ditunggu-tunggu para penikmat film tahun ini. Apalagi, film yang dibintangi Joaquin Phoenix ini akan berkisah tentang latar belakang  Arthur Fleck sehingga mengadopsi alter ego Joker.

Joaquin Phoenix ternyata tak main-main dalam mendalami karakter tokoh antagonis populer tersebut. Terutama soal tawa Joker yang ikonis. 

Soal ini, Joaquin Phoenix ternyata mengaku terinspirasi dari orang-orang yang menderita tawa patologis, atau sejenis gangguan tertawa tanpa sebab dan tidak bisa dikontrol.

Dilansir dari NME, Selasa (20/8/2019), Joaquin Phoenix mengungkapkan hal ini dalam sebuah wawancara dengan Vernerdi.

"Saya melihat video yang menunjukkan orang yang menderita tawa patologis, penyakit mental yang membuat mimikri tidak dapat dikendalikan," kata Joaquin Phoenix. 

2 dari 3 halaman

Komedian Gagal

Pada film sebelumnya, Joker diperlihatkan berhadapan dengan Batman. Namun dalam film ini, dia akan bertempur melawan korporasi Amerika yang jahat.

Phoenix berperan sebagai Joker atau Arthur Fleck, seorang komedian gagal yang akhirnya menjadi psikopat kriminal. Joker berubah sebagai penjahat dan melakukan kekejaman di Kota Gotham.

 

3 dari 3 halaman

Bikin Penonton Gila

Sutradara Joker, Todd Phillips, belum lama ini mengakui bahwa filmnya akan membuat penonton "gila" karena menyimpang sepenuhnya dari komik DC.

"Kami tidak mengikuti apa pun dari buku komik, yang membuat orang-orang marah," ungkap Phillips belum lama.

"Kami baru saja menulis versi kami sendiri soal kemungkinan dari mana orang seperti Joker berasal. Itu yang menarik bagi saya. Kami bahkan tidak membuat Joker, tetapi kisah ini akan menjadi Joker. Ini tentang pria ini," lanjutnya.

 

(Antaranews.com)