Liputan6.com, Jakarta Kesuksesan film Makmum tidak lepas dari sang produser Dheeraj Kalwani. Dirinya sukses membuat penonton penasaran terhadap film Makmum. Film Makmum telah ditonton 385.593 penonton pada 7 hari penayangannya.Â
Selain itu, di Malaysia film yang dibintangi Titi Kamal dan Ali Syakieb ini telah membukukan pendapat 1,8 juta Ringgit dalam 4 hari penayangan pertamanya. Sampai saat ini, film Makmum masih diputar di bioskop.
Banyak faktor yang membuat film ini sukses. Pertama, adaptasi dari film pendek berjudul sama yang sudah populer di Youtube. Film pendek ini juga memperoleh banyak penghargaan di berbagai negara.
Advertisement
Baca Juga
"Memang alasan pertama mengadaptasi film pendek ini saya melihat sisi kepopuleran film pendeknya. Bukan cuma karena banyak yang menonton tapi karena film Makmum ini memiliki kualitas yang terbukti dari banyaknya penghargaan festival film yang diperoleh," ujar Dheeraj Kalwani dalam keterangannya kepada wartawan, baru-baru ini.Â
Pondasi
Namun, untuk membuat film layar lebar pengembangan cerita sangat diperlukan kehati-hatian. Oleh sebab itu, selain meminta penulis asli film pendeknya untuk menulis skenario, Dheeraj juga menggandeng Alim Sudio untuk memperkuat skenario.Â
"Skenario itu pondasi paling penting. Kalau membangun rumah tanpa pondasi kuat, pasti akan roboh. Itu sebabnya saya perhatikan benar skenario benar-benar siap sebelum lanjut ke syuting," katanya.
Faktor-faktor lain seperti sutradara, editing gambar dan suara, juga diperhatikan dengan detail. Sebagai Produser, Dheeraj terlibat di semua proses tersebut. "Film adalah hasil kerjasama banyak pihak. Saya rasa ini kunci suksesnya," sebutnya.
Â
Advertisement
Kado
Dheeraj Kalwani baru saja berulang tahun yang ke-34. Kesuksesan Film Makmum menjadi kado indah di ulang tahunnya ini. Dirinya juga menganggap kesuksesan ini berkah pencapaian karirnya.Â
"Bukan sekadar dari jumlah penonton ya. Saya melihat bagaimana reaksi-reaksi penonton usai menonton film Makmum. Mereka menikmati nunsa horor juga menerima pesan bahwa ketika beribadah harus khusyuk. Ini yang membuat saya terharu," katanya.
Rasa terharu itu sejalan dengan mimpi pria kelahiran 23 Agustus 1985 ini. "Kesuksesan ini memicu saya untuk bekerja lebih keras lagi di masa depan," pungkasnya.