Liputan6.com, Pengalengan - Cerita rumah kentang tentu sudah akrab di sebagian besar masyarakat. Kisah horor yang diamini dengan pengalaman nyata sejumlah orang itu, lantas semakin populer di berbagai tempat.
Ada banyak versi cerita rumah kentang di Jakarta, Bogor, dan Bandung. Kisahnya pun beragam, namun dengan latar cerita yang hampir mirip: bau kentang yang menyengat sebelum kemunculan hantu.
Kisah ini menarik rumah produksi Hitmaker Studios untuk menyuguhkan Rumah Kentang: The Beginning. Di kursi sutradara Rizal Mantovani pun ditanya mengenai cerita versi mana yang akan disuguhkannya kepada penonton.
Advertisement
Menurut Rizal, dia telah menyiapkan cerita pokok Rumah Kentang: The Beginning. Untuk versi yang ditayangkan, Rizal Mantovani akan membawakan secara umum saja, tanpa memilih salah satu versi.
Baca Juga
"Basic ambil dari cerita yang beredar. Kenapa saya tertarik ambil judul Rumah, karena tidak banyak legenda urban yang memiliki judul depan Rumah. Biasanya nama makhluk halus, kejadian tertentu, yang rumah itu jarang. Dari segi legenda ini eksklusif," ungkap Rizal Mantovani di kawasan Pengalengan, Jawa Barat, baru-baru ini.
Berbeda dengan horor khas Hitmakers sebelumnya yang menyuguhkan horor slasher, Rizal Mantovani akan fokus membangun suasana mencekam. Selanjutnya, Rizal akan mengeksplor mitos-mitos yang tersembunyi di balik kisah rumah kentang.
Horor dan Teror
"Lebih ke suasana (horor). Lokasi yang kita ambil otentik, dalam arti kata meski ada set design tapi kita ambil tempat yang otentik seperti perkebunan ini. Mungkin dari situ real-nya akan terasa," kata Rizal Mantovani.
"Terornya kalau mencium bau kentang, habis itu hati-hati, karena ada penampakan. Kita ambil mitos itu dan dieksplor lebih jauh asal usulnya. Kenapa bau itu bisa jadi simbol bahaya akan terjadi, ini kita ulik. Semoga orang yang nonton jadi tahu baunya karena itu," ia menambahkan.
Film Rumah Kentang: The Beginning rencananya akan tayang pada akhir 2019 mendatang. Film ini dibintangi Luna Maya, Christian Sugiono, Jajang C. Noer dan Epy Kusnandar.
Advertisement