Sukses

Tur Konser Westlife di Indonesia Berakhir

Westlife mengakhiri tur konsernya dengan manis di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (1/9/2019) malam.

Liputan6.com, Jakarta Rangkaian konser Westlife di Indonesia akhirnya berakhir. Setelah sebelumnya tampil di Jakarta, Palembang, dan Yogyakarta, Westlife menutup konser bertajuk “Twenty Years” di kota Semarang.

Shane Filan, Mark Feehily, Kian Egan, dan Nicky Byrne--personel Westlife--menutup rangkaian konser mereka di Kuil Sam Poo Kong, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (1/9/2019) malam.

Boyband asal Irlandia ini tampil di hadapan 6 ribu lebih penggemarnya, di Kota Lumpia. Sama seperti di kota-kota sebelumnya, Shane Filan dan kawan-kawan tampil all out di kota terakhir.

Puluhan hits terbaik milik Westlife digeber sepanjang pertunjukan konser, di antaranya “Hello My Love”, Swear It Again”, “Uptown Girl”, “My Love”, “If I Let You Go” dan masih banyak lagi.

  

2 dari 4 halaman

Tata Cahaya

Bahkan, grup vokal yang terbentuk pada 3 Juli 1998 sukses memberikan suguhan memikat mata ke dalam setiap lagu yang mereka nyanyikan melalui sajian visual dan tata cahaya.

Bukan cuma 6 ribu lebih penonton yang memadati Kuil Sam Poo Kong yang terhibur. Di atas panggung, Westlife juga terlihat bahagia dengan penonton yang berjubel menikmati satu persatu lagu yang mereka bawakan.

 

3 dari 4 halaman

Suguhan Berkesan

CEO Rajawali Indonesia, Anas Syahrul Alimi, selaku promotor Westlife The Twenty Tour Live in Sam Poo Kong menuturkan, konser yang digelar di Kuil Sam Poo Kong ini merupakan proses kolaborasi yang sangat indah. 

“Semua orang yang hadir pada malam hari ini sama-sama merasakan bahagia. Westlife dan Kuil Sam Poo Kong sama-sama hebatnya untuk memberikan sebuah suguhan berkesan yang terjadi pada malam hari ini,” kata Anas di lokasi konser, Minggu malam.

4 dari 4 halaman

Musik Berkualitas

Ia mengungkapkan, menghadirkan legenda musik dunia seperti Westlife merupakan sebuah upaya dari Rajawali Indonesia untuk mem-branding Kuil Sam Poo Kong dan Kota Semarang ke dunia internasional melalui pertunjukan musik berkualitas. 

“Ini adalah sebuah proses kolaborasi dari tiga mahakarya, yaitu mahakarya Kuil Sam Poo Kong, mahakarya masyarakat Jawa, dan juga mahakarya musik yang dimiliki oleh Westlife,” dia menjelaskan.

“Bagi saya, hal seperti ini harus tetap terus berlanjut di Semarang, agar nantinya salah satu kota besar di Indonesia ini akan terangkat namanya ke dunia internasional,” kata Anas menutup perbincangan. 

Video Terkini