5 Fakta di Balik Bercak Merah pada Kulit Jessica Iskandar

Setelah diberi krim anestesi oleh dokter di klinik kecantikan yang ia kunjungi, Jessica Iskandar mengaku mengeluhkan rasa sakit pada wajahnya. Namun, sang dokter tampak tak menghiraukan perkataan Jedar, begitu biasa disapa.

"Pas anestesi itu aku udah bilang, 'Dok, ini perih lho, ini perih. Ini nggak papa perih begini?' Terus kata dokternya, 'Iya enggak apa-apa, kalau perih itu memang normal, kadang anestesi memang bikin perih,'" cerita Jessica Iskandar.

Selang 50 menit kemudian, krim anestesi tersebut dihapus oleh dokter. Namun, hal tidak wajar terjadi. Kulit wajah Jessica Iskandar menunjukkan tanda-tanda iritasi.

"Pas dihapus, semuanya merah. Merah-merah gitu ngeblok-ngeblok. Merahnya bukan seperti merah kepanasan. Ini merahnya bikin spot-spot di wajah. Kirain aku besoknya hilang, ternyata enggak kunjung hilang. Jadi mulai stres, deh," ujar Jessica Iskandar.

Jessica Iskandar mengungkapkan bahwa baru kali ini ia mengetahui dirinya memiliki alergi. Sebelumnya, Jessica Iskandar tak pernah mengira krim anestesi dapat menimbulkan reaksi alergi pada kulit wajahnya.

"Setahu aku sih aku enggak ada alergi. Kalo dulu kan tesnya paling yang dari darah, gitu kan. Dari darah itu enggak ada alergi apapun. Jadi aku enggak tahu," tutur Jessica Iskandar.

Setelah mengalami kejadian tak mengenakan tersebut, Jessica Iskandar mengaku lebih berhati-hati jika ingin mencoba perawatan wajah.

"Tapi ternyata kemaren alergi krim anestesi, jadinya ya itu yang enggak disangka-sangka, ya. Tapi apapun itu perawatannya, aku udah belajar kalau sekarang harus dites dulu," lanjut Jessica Iskandar.

Jessica Iskandar kemudian menjelaskan manfaat sesungguhnya dari perawatan ulthera. Ia awalnya berniat untuk mencegah tanda-tanda penuaan dini pada kulit wajahnya.

"Ulthera itu buat mengurangi kerutan-kerutan dini. Jadi sebenarnya, sih ulthera itu dibutuhin saat usia 50 tahun atau 40 tahun gitu," jelas Jessica Iskandar.

Kendati demikian, Jessica Iskandar mengungkapkan ingin mencoba perawatan ulthera lebih dini. Ia ingin menghilangkan kerutan-kerutan halus yang mulai nampak pada kulit wajahnya.

Profesi Jessica Iskandar sebagai artis mengharuskannya menggunakan makeup setiap hari. Sehingga, ia membutuhkan perawatan yang lebih ekstra.

Setelah kulit wajah Jessica Iskandar mengalami alergi, ia segera mencari cara untuk mengobatinya. Jessica Iskandar kemudian memperoleh krim salep dan obat untuk diminum setiap harinya dari klinik kecantikan yang sama ketika ia melakukan perawatan ulthera.

"Aku pemulihannya di tempat yang sama. Tapi pas kejadian itu, besok malemnya itu aku (pergi) ke dokter lain. Untuk mengecek apakah obatnya sudah benar. Ternyata memang sudah benar, jadi aku tinggal terusin aja," ungkap Jessica Iskandar.

Selama masa pemulihan, Jedar mengaku tidak banyak melakukan hal-hal yang biasa ia lakukan. Ibu satu anak ini juga patuh untuk rutin mengonsumsi obat demi kesembuhan.

"Jadi aku tuh enggak boleh kena matahari dan enggak boleh pakai make up. Harus pake salep terus. Terus salep itu dipakenya tebel-tebel gitu. Ada obat juga yang diminum, ada tujuh pil setiap harinya. Sampai sekarang masih minum (obat)," cerita Jessica Iskandar.

Jessica Iskandar merugi akibat tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Ia juga terpaksa membatalkan kerja sama dengan beberapa pihak.

"Rugi materi ya pastinya, terus korban perasaan juga. Sama mungkin banyak ngecewain orang karena udah janji dan udah ada persetujuan, tapi harus dibatalin. Selama sekitar tiga hari-an banyak (kerja sama) yang dibatalin," ujar Jessica Iskandar.

Terkait pertanggung jawaban dari pihak klinik kecantikan, Jessica Iskandar mengaku senang karena tak harus mengeluarkan biaya sendiri untuk pengobatan wajahnya.

"Mereka tanggung jawab. Ini tanggung jawab dokter. Aku senang dokternya mau tanggung jawab," ucap Jessica Iskandar.

(Affiyah Tri Yuni Sari/Mgg)