Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka tengah menghampiri musik dangdut Indonesia. Salah satu penyanyi legendaris, Ida Laila, tutup usia pada Kamis (12/9/2019).
Berita duka itu diketahui melalui unggahan Elvy Sukaesih. Ratu dangdut itu mengatakan bahwa Ida Laila meninggal dunia pada dini hari sekira pukul 02.00 WIB.
"Telah berpulang ke Rahmatulloh Ibunda Hj. Moerahwati/Ida Laila (penyanyi dangdut Legendaris) pelantun lagu *Sepiring Berdua* sekitar pukul 02:00 dini hari. Semoga almarhumah Husnul Khotimah, Aamiin Yaa Robbal'Alamiin 🤲😔😭," tulis Elvy Sukaesih.
Advertisement
Baca Juga
Ida Laila diketahui telah menelurkan karya-karya yang cukup populer di era 60 hingga 70-an. Beberapa di antaranya adalah "Sepiring Berdua", "Keagungan Tuhan", dan "Siksa Kubur".
Perjalanan Karier
Menilik dari laman Wikipedia, Ida Laila mengawali kariernya pertama kali bersama O.M. Sinar Kumala di Surabaya. Setelah itu, Ida Laila beberapa kali bergabung dengan grup-grup orkes melayu lain seperti O.M. Awara, O.M. Sonata, dan O.M. Sanata.
Selama perjalanan kariernya, Ida Laila telah banyak menghasilkan album-album yang direkam ke dalam piringan hitam. Salah satu album yang paling meledak adalah album Sepiring Berdua. Album tersebut berhasil meraih penghargaan untuk HDX Awards tahun 1987-1988 (cikal bakal AMI Awards).
Advertisement
Sakit
Ida Laila meninggal dunia karena tak sanggup berjuang melawan sakit stroke yang dideritanya. Ida Laila mulai meninggalkan aktivitasnya di luar rumah sejak 2011 silam. Sementara untuk aktivitas menyanyinya sudah ditinggalkan sejak 1997-1998.
Hal itu disampaikan oleh suami Ida Laila, Mulyono, setahun lalu kala Calon Gurbernur (Cagub) Jawa Timur (Jatim) nomor urut 2, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, mengunjungi penyanyi dangdut legendaris, Ida Laila, yang sedang sakit di rumahnya pada Kamis, 29 Maret 2018.
"Ibu (Ida Laila) meninggalkan dunia hiburan (menyanyi) sekitar tahun 1997-1998 atau saat kejatuhan Orde Baru Soeharto. Setelah itu, Ibu lebih banyak mendapat undangan untuk ceramah agama. Sekarang ibu lebih banyak di rumah. Kalaupun ada tawaran ceramah terpaksa kami tolak. Ini karena kami khawatir kesehatannya terganggu," ucap sang suami kala itu.