Liputan6.com, Jakarta - Selain menyanyi, Tompi punya profesi baru yakni sutradara. Karya perdananya di layar lebar berjudul Pretty Boys akan tayang pada Kamis, 19 September 2019. Film ini dibintangi Deddy Mahendra Desta dan Vincent Rompies. Film Pretty Boys diproduseri Desta. Kali pertama dihubungi Desta dan diminta jadi sutradara, Tompi tak langsung bersedia.
Tompi mengajukan syarat. Pertama, konsep visual mutlak hak prerogatif sutradara. Ia ingin sinematografinya terasa dan sesuai dengan kebutuhan adegan. Kalau gelap ya gelap, kalau terang ya terang.
“Saya enggak mau bikin film yang terang semua. Saya enggak mau di tengah jalan terdengar komplain, ‘Tompi, ini kayaknya kegelapan, deh.’ Saya enggak mau diganggu karena kita kan pernah belajar basic fotografi,” terang Tompi kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta Selatan, Senin (16/9/2019).
Advertisement
Baca Juga
Desta dan Vincent lantas memperkenalkan Tompi pada sejumlah penata sinematografi papan atas Tanah Air. Namun pelantun “Sedari Dulu” dan “Salahkah” memilih Wirawan Sanjaya yang telah dikenalnya sejak lama. Tompi punya alasan khusus. “Kerja lebih baik dengan orang yang sudah kita kenal dan sistemnya kita tahu betul,” ujarnya.
Kedua, semua kostum yang dipakai syuting dipresentasikan ke Tompi dulu. Misalnya adegan mengobrol dengan satpam studio film. Sebagai orang lama bajunya jangan baru banget atau kentara sekali disiapkan buat syuting.
Bagian Tersusah
“Saya minta gimana cara agar baju ini terlihat tua dan lecek atau terlihat dipakai berulang-ulang. Kru memberi tahu baju bisa terlihat tua jika direbus pakai air teh. Setelah saya cek masih belum terlihat tua harus diakali lagi,” urai Tompi.
Syuting film Pretty Boys butuh waktu enam pekan. Usai syuting, Tompi menyimpulkan bagian tersusah dari jadi sutradara yakni membuat orang yakin. Film Pretty Boys menampilkan banyak adegan acara gelar wicara. Sebelum syuting, para host dan bintang tamu dirias.
“Saya mau orang percaya itu tempat makeup betulan. Saya sering menonton film lokal dan kesalahan yang sering dibuat adalah baju dan set lokasi sengaja dibuat untuk syuting. Kesannya kurang natural. Saya tak mau itu terjadi di film saya,” ujar personel Trio Lestari. (Wayan Diananto)
Advertisement