Liputan6.com, Jakarta Film Hayya: The Power of Love 2 dijadwalkan akan tayang pada Kamis (19/9/2019). Film ini merupakan sekuel dari film 212 The Power of Love yang terinspirasi dari aksi 212 di Monumen Nasional (Monas). Film Hayya dibintangi oleh Fauzi Baadila, Amna Hasanah Sahab, Adnin Abdul Hakim, dan lainnya.
Film Hayya: The Power of Love 2 berkisah tentang Rahmat (Fauzi Baadila), seorang jurnalis yang dihantui oleh perasaan bersalah dan dosa di masa lalu.
Advertisement
Baca Juga
Kemudian, Rahmat memutuskan untuk menjadi relawan di kamp pengungsian. Saat bertugas menjadi relawan di daerah tersebut, Rahmat bertemu dengan Hayya (Amna Hasanah Sahab), seorang gadis kecil yatim piatu korban konflik di Palestina.
Kehadiran Hayya memberikan perubahan dalam kehidupan Rahmat. Hingga suatu hari Rahmat harus pulang ke Indonesia untuk menikah. Kenyataan ini membuat Hayya terluka dan hubungan mereka menjadi kompleks.
Sebelum menonton, simak 4 fakta menarik dari film Hayya:Â The Power of Love 2.
1. Syuting di Palestina
Hayya berlatar tentang kondisi yang terjadi di Palestina saat ini. Diketahui, masyarakat Palestina saat ini masih dalam kondisi yang buruk akibat peperangan yang masih terjadi.
Sesuai dengan latar film yang diambil, Palestina dipilih sebagai lokasi syuting Hayya. Pemilihan ini dimaksudkan agar suasana yang akan ditayangkan tampak nyata.
Â
2. Dibintangi oleh Ria Ricis
YouTuber kondang Indonesia, Ria Ricis juga turut berperan dalam film Hayya. Ria Ricis dipilih karena diharapkan selera humornya dapat mencairkan suasana di film ini, karena Hayya mengangkat isu Palestina yang terkesan berat.
"Selera humor Ria Ricis diharapkan bisa mencairkan suasana dan menjembatani isu Palestina yang kesannya berat kepada anak muda. Lewat Ria Ricis, kami mengajak remaja Indonesia mensyukuri kehidupan mereka di Tanah Air," kata Produser film Hayya, Asma Nadia, ketika dihubungi Showbiz Liputan6.com, Minggu (8/9/2019).
Â
Advertisement
3. Didedikasikan untuk Para Relawan
Film Hayya menceritakan tentang seorang pemuda yang menjadi relawan kemanusiaan di Palestina. Film ini akan menggambarkan bagaimana suka dan duka yang dialami oleh para relawan kemanusiaan di negara konflik, seperti Palestina.
Diharapkan film Hayya dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang bagaimana para relawan bekerja. Mereka mempertaruhkan segala miliknya, termasuk nyawanya selama bertugas.
Â
4. Sejarah Indonesia dengan Palestina
Indonesia memiliki sejarah yang baik dengan Palestina. Ketika Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Sejarah ini banyak dilupakan atau tidak diketahui oleh masyarakat. Film Hayya nantinya akan menayangkan adegan yang berkaitan dengan kemerdekaan Indonesia.
Â
(Maria Advensiani/mgg)