Liputan6.com, Jakarta - Bersama sang istri, Melissa Aryani, Choky Sitohang membangun sekolah komunikasi Choky Sitohang Speaking Inc. yang kini berbasis di Citywalk Sudirman, Jakarta Selatan.
Choky Sitohang berharap sekolah komunikasi ini menumbuhkan bakat-bakat baru untuk industri hiburan Tanah Air. Menurutnya, untuk menjadi presenter andal, bakat saja tak cukup.
Advertisement
Baca Juga
Latihan rutin tak kalah penting. Beredar kabar, Choky Sitohang kembali fokus ke sekolah komunikasi yang didirikannya sejak 2012 karena batal menjadi wakil rakyat di Senayan.
Merespons anggapan ini, Choky Sitohang meluruskan. “Bukan karena kemarin partai saya tidak masuk di putaran politik selanjutnya lalu saya mencari-cari bagaimana nasib selanjutnya. Saya tetap jadi pekerja seni, pengusaha, dan warga negara yang baik,” beri tahu Choky Sitohang kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta, baru-baru ini.
Pentingnya Lingkungan Bergaul
Ia menegaskan sekolah ini dibentuk bukan karena gagal nyaleg. Choky Sitohang mengingatkan saat seseorang berkontribusi secara politik bukan berarti ia membatasi diri dalam lingkungan pergaulan.
Bagaimana pun, lingkungan pergaulan ikut membentuk karakter seseorang. “Di sisi lain saat diminta bicara tentang persatuan Indonesia atau program kehidupan berbangsa, misalnya, saya tidak boleh menolak. Belum tentu dengan melakukan itu saya disebut politikus. Anggap saja saya kontributor,” imbuh mantan presenter Take Me Out Indonesia di Indosiar.
Advertisement
Kontribusi Nonpolitik
Choky Sitohang menyebut berdirinya sekolah komunikasi sebagai kontribusi kepada negara lewat jalur nonpolitik. “Kita orang Indonesia perlu berkontribusi kepada negara lewat pikiran dan keahlian. Maka saya memilih industri kreatif, dunia pendidikan, khususnya public speaking untuk menularkan talenta saya,” sambung bintang film Suka Ma Suka.
Regenerasi, tak dapat dicegah. Ia berharap Choky Sitohang Speaking Inc. menjadi salah satu corong yang memperlancar proses regenerasi di dunia showbiz. “Semoga. Dan tak ada salahnya belajar komunikasi agar kelak bisa jadi artis. Motivasi belajar setiap orang, kan beda-beda,” pungkas Choky Sitohang. (Wayan Diananto)