Sukses

Hanung Bramantyo Bantah Ambil Keuntungan dari Kepergian BJ Habibie

Hanung Bramantyo meluruskan bahwa film tentang kehidupan Habibie dan Ainun diinisasi bersama BJ Habibie sejak film Habibie & Ainun tahun 2012.

Liputan6.com, Jakarta - Hanung Bramantyo menyayangkan selentingan yang menyebut film Habibie & Ainun 3 dibuat setelah Presiden ketiga Republik Indonesia BJ Habibie meninggal. Kepada Showbiz Liputan6.com baru-baru ini, Hanung Bramantyo menyatakan, “(Terkait strategi promosi film Habibie & Ainun 3) kami let it flow saja. Yang penting kami tidak berniat mengambil keuntungan atas kepergian Eyang Habibie. Banyak yang bilang, ‘Wah setelah Eyang Habibie meninggal, pasti akan ada filmnya.’ Itu pemikiran yang salah dan bodoh. Karenanya saya menentang.”

Hanung Bramantyo meluruskan bahwa film tentang kehidupan Habibie dan Ainun diinisasi bersama BJ Habibie sejak film Habibie & Ainun 2012. Tujuannya untuk mengenang cinta sejati Hasri Ainun Besari.

Kalau pun ada film Rudy Habibie pada 2016, itu efek dari meledaknya film sebelumnya. “Karena respons publik bagus (film Rudy Habibie ditonton 2 juta orang), publik kemudian bertanya, kalau ada kehidupan masa muda Pak Habibie boleh dong ada film tentang kehidupan masa muda Ibu Ainun,” beri tahu Hanung Bramantyo di Jakarta Selatan. 

Proyek Habibie & Ainun 3 sebenarnya digagas sejak lama. Awal 2019, sekuel ini makin santer terdengar. Puncaknya, saat produser Manoj Punjabi mengumumkan pemeran Hasri Ainun Besari muda adalah Maudy Ayunda pada April 2019.

 

2 dari 3 halaman

BJ Habibie Beri Dukungan

Kala itu, BJ Habibie memberi dukungan penuh kepada Maudy Ayunda. Setelah syuting selesai, soundtrack film Habibie & Ainun 3 diperkenalkan kepada publik.

Juli 2019, Melly Goeslaw mengumumkan lagu anyar berjudul “Kamu dan Kenangan” yang dinyanyikan Maudy Ayunda.

 

3 dari 3 halaman

Perjuangan Ainun

Dalam sesi perkenalan soundtrack, Manoj Punjabi memastikan Desember sebagai bulan perilisan film Habibie & Ainun 3. Tahap demi tahap pengerjaan film Habibie & Ainun 3 mendapat dukungan BJ Habibie hingga akhirnya ia berpulang pada 11 September 2019.

“Kami fokus pada perjuangan Ibu Ainun di film ini. Ini seperti kami naik kereta dari Jakarta ke Yogyakarta, tapi Eyang Habibie turun di Cirebon karena Ibu Ainun menunggu di sana. Ya sudah enggak apa-apa, kami akan terus lanjutkan impian beliau,” ujar Hanung menahan haru.

(Wayan Diananto)