Liputan6.com, Jakarta Diawali dengan kebencian, lambat laun justru berubah menjadi benih cinta. Hal itulah yang tergambar dalam film berjudul 99 Nama Cinta. Film ini secara garis besar menceritakan sosok Talia (Acha Septriasa), seorang produser acara gosip yang berambisi dalam kariernya.
Tanpa sengaja, ia bertemu dengan sosok Kiblat (Deva Mahendra), seorang Ustaz gaul di sebuah pesantren. Kiblat kemudian mampu mengubah pandangan Talia tentang agama, sehingga ia pun jatuh hati padanya. Menurut Chandra Sapta Surya, Head of Promo and Strategic Planner MNC Pictures, film 99 Nama Cinta merupakan sebuah drama romantis yang dapat memberikan wawasan tentang makna cinta.
"Tema besar yang diangkat dalam film 99 Nama Cinta ini adalah tentang sebuah wasiat yang harus dijalankan oleh seorang anak kyai bernama Kiblat kepada relasinya yang berprofesi sebagai presenter gosip. Dimana penonton akan diajak melihat kontrasnya dunia gosip dan pesantren yang dikemas secara menarik dalam cerita," ujar Chandra Sapta Surya saat berbincang santai dengan wartawan, baru-baru ini.
Advertisement
Baca Juga
Bukan Religi
Chandra Sapta Surya juga meluruskan kalau film 99 Nama Cinta bukanlah bergenre religi. Dirinya memaklumi anggapan tersebut, lantaran judulnya pun mengandung unsur religi.
"Lebih ke casual romance, berkisah tentang dua karakter yang berbeda latar belakang," ujar Chandra.
"Ada pembelajaran tentang hal tersebut (Asmaul Husna) tapi dituturkan dengan bahasan yang sederhana dan casual. Memang, film ini punya nilai lebih dari segi cerita di mana akan ditemukan beberapa unsur religi di dalamnya, walaupun sejatinya ini adalah film bergenre casual romance," imbuhnya panjang lebar.
Film 99 Nama Cinta rencananya tayang serentak di bioskop Tanah Air mulai 14 November 2019.
Advertisement