Sukses

Acara Music Is Universal di Singapura Menyisakan Kenangan Spektakuler

Music is Universal diluncurkan dalam rangka berdirinya basis Universal Music di Singapura untuk Asia Tenggara.

Liputan6.com, Jakarta - Acara Music is Universal yang diselenggarakan oleh kantor pusat Universal Music Group berlangsung meriah. Hiruk pikuk penonton terdengar dari bawah panggung.

Music is Universal yang menekankan inagurasi trade networking dan showcase penggemar ini, diluncurkan dalam rangka berdirinya basis Universal Music di Singapura untuk Asia Tenggara.

Acara yang digelar malam hari ini, dikuratori secara khusus oleh pihak Universal dengan menghadirkan lebih dari 1.500 penggemar musik. Mereka mengundang para tamu untuk menghubungkan penggemar musik di seluruh wilayah Asia Tenggara.

Acara ini dibuat dalam format menyatukan pengalaman para pecinta musik di Asia Tenggara dengan cara mendengarkan live music bersama dari penyanyi serta penulis lagu yang bernaung di bawah label Universal Music.

2 dari 2 halaman

Rangkaian Konser

Acara ini dimulai sejak pukul 20.30 waktu setempat. Hanli Hoefer membuka acara ini sebagai pembawa acara dengan memperkenalkan penyanyi-penulis lagu Charlie Lim asal Singapura.

Penampilan dilanjutkan band alt-rock Filipina Juan Karlos, penyanyi asal Amerika yang sedang naik daun Jeremy Zucker, dan penampilan terakhir dari Oh Wonder. Tepuk tangan yang meriah serta sorakan dari penonton sangat antusias.

Teriakan "we want more" bergema di atas lantai dansa Zouk yang gemerlap ketika duo alt-pop Oh Wonder yang bermarkas di London menutup malam pertunjukan yang spektakuler ini.

Acara lalu ditutup dengan cahaya yang gemerlap di kegelapan ruangan. Tim acara lantas memainkan kembali rekaman video pertunjukan sembari memperlihatkan antusiasme penggemar dan tamu yang hanyut dalam euforia malam itu. Acara ini sekaligus membuktikan bahwa musik memiliki bahasa yang "Universal".