Liputan6.com, Jakarta Griselda Sastrawinata-Lemay yang menjabat Visual Development Artist film Frozen II seniman berdarah Indonesia. Pernah tinggal di Jakarta selama 15 tahun, Griselda Sastrawinata-Lemay bergabung dengan Walt Disney Animation Studios pada 2015.
Kali pertama Griselda Sastrawinata-Lemay berkontribusi sebagai visual development artist di film Moana. Kini mendampingi desainer produksi Michael Giaimo, Griselda Sastrawinata-Lemay menggarap desain visual busana Putri Anna dan sejumlah tokoh pendukung lain di Frozen II.
“Frozen II memiliki desain eksterior dan grafik konflik lebih serius yang menguji kedewasaan dua tokoh utama, Elsa dan Anna. Maka saya memilih warna dan detail motif yang merefleksikan perkembangan mereka,” beber Griselda Sastrawinata-Lemay di Jakarta, baru-baru ini.
Advertisement
Tidak sulit, karena Griselda Sastrawinata-Lemay menyadari setiap momen yang terjadi di naskah. “Saya menangani desain baju Anna. Saat bikin desain, saya selalu memikirkan siapa yang mengalaminya dan bagaimana sifatnya,” imbuh Griselda.
Baca Juga
Kepribadian
Griselda Sastrawinata-Lemay menyebut kepribadian Anna lebih ekstrover, peka terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Frozen II sendiri menceritakan 3 tahun setelah peristiwa di Frozen (2013). Berkaca pada fakta dan data ini, Griselda Sastrawinata-Lemay melakukan riset, melihat ke mana saja perjalanan Anna lalu memproyeksikan model busana seperti apa yang dipakai termasuk celana, rok, baju, dan perlukah memakai luaran serupa jaket. Lalu apakah baju-baju ini memudahkan pergerakan Anna saat melakukan perjalanan dan seterusnya.
Lebih lanjut, Griselda Sastrawinata-Lemay menyatakan tidak ada kultur Indonesia yang diusung ke rancangan busana Anna secara langsung. Disney menghargai kultur atau budaya berbagai negara.
“Saya mengaplikasikan gaya busana Finlandia, Norwegia, dan Islandia. Namun saya melihat batik dan motifnya yang dirancang detail. Semangat membuat detail pada batik itu yang saya aplikasikan ketika merancang baju Anna dan bukan hanya untuk Frozen II sih. Karena saya sangat suka detail motif,” tutup Griselda Sastrawinata-Lemay.(Wayan Diananto)
Advertisement