Liputan6.com, Jakarta - Bulan depan, Frozen II tayang di bioskop Tanah Air. Menyambut kedatangan film ini, salah satu kreator Frozen II berkunjung ke Indonesia. Normand Lemay yang menjabat Head of Story film Frozen 2, berbagi cerita. Seperti diketahui, Frozen II melanjutkan kisah Ratu Elsa dan Putri Anna dari Frozen yang dirilis pada 2013.
Publik penasaran mengingat Frozen II menampilkan petualangan Elsa dan Anna di usia 20 tahunan. Lantas, apakah mereka yang belum menonton Frozen (2013) bisa mengikuti alur cerita Frozen II dengan mudah?
Advertisement
Baca Juga
“Tidak harus menonton Frozen yang pertama pun Anda tetap bisa mengikuti dan menikmati Frozen II. Tapi mengingat Frozen sangat fenomena, saya percaya banyak orang sudah menonton. Kalau pun belum, minimal tahu ceritanya,” terang Normand Lemay dalam sesi wawancara khusus dengan Showbiz Liputan6.com di Jakarta, baru-baru ini.
Di pengujung obrolan, kami meminta Normand Lemay menyebut 3 kata untuk menggambarkan Frozen II. “Oh Tuhan, ini pertanyaan sulit saya harus berpikir sejenak,” seru Normand Lemay lalu terdiam.
Lebih Kolosal
Beberapa detik kemudian, Normand Lemay menyebut, “Grande! Anda tahu ada beberapa tokoh baru yang akan hadir di Frozen II. Cerita dan para tokohnya berkembang, tentu ini akan jadi lebih kolosal. Saya janji.”
Kata kedua yang dipilih Normand Lemay, yakni intimate.
“Ini sepintas terdengar bertolak belakang dengan kata pertama. Tapi saya harus bilang Frozen II lebih emosional dan intens. Hubungan antartokoh terasa lebih dekat dengan penonton. Interaksi antar tokoh juga lebih solid,” beri tahu Normand Lemay.
Advertisement
Memuaskan
Terakhir, satisfying alias memuaskan. Normand Lemay bersyukur dengan naskah Frozen II yang terasa utuh dan mewakili babak baru di hidup Elsa dan Anna, juga perempuan-perempuan seusia mereka di seluruh dunia.
“Hasil akhir Frozen memuaskan banyak pihak. Frozen II saya percaya tak kalah memuaskan penonton nantinya. Kami yang bekerja di belakang layar puas dengan bagaimana kami berproses dan berkreasi. Semoga semangat dan emosi positif itu bisa dirasakan pencinta film,” Normand Lemay mengakhiri percakapan. (Wayan Diananto)