Sukses

10 Tahun Diincar Joko Anwar, Christine Hakim: Apa Wajah Saya Sesadis Itu?

Joko Anwar yang menulis naskah film ini mengaku, saat menciptakan karakter Nyi Misni, wajah Christine Hakim berkelebatan di benaknya.

Liputan6.com, Jakarta - Melangkah di karpet merah film Perempuan Tanah Jahanam, Christine Hakim disorot kritikus dan para pencinta film. Tampil di film horor, performa sang diva layar perak tak lantas mengendur.

Skenario Perempuan Tanah Jahanam rupanya sudah disiapkan sejak 2009 lalu. Joko Anwar yang menulis naskah film ini mengaku, saat menciptakan karakter Nyi Misni, wajah Christine Hakim berkelebatan di benaknya.

Itu sebabnya, Joko Anwar membujuk Christine Hakim agar bersedia tampil di Perempuan Tanah Jahanam. Gayung bersambut. Kolektor 8 Piala Citra itu bersedia tampil sebagai Nyi Misni.

Christine Hakim tersanjung diincar Joko Anwar selama satu dekade. “Sejak 10 tahun lalu saat menulis cerita ini, Joko Anwar membayangkan saya yang main. Sebentar, apa (wajah) saya sesadis itu di matamu?” tanya Christine Hakim kepada Joko Anwar.

Sang sutradara tertawa lalu merangkul Christine Hakim. “Tanpa kepercayaan sutradara saya tak mungkin yakin mengambil proyek ini,” sambung bintang film Pendekar Tongkat Emas dan Kartini

 

2 dari 3 halaman

 Tanpa Audisi

Usai membaca skenario, Christine Hakim shock. “Saya bertanya kepada Tuhan (dalam doa), bukan protes, sih. Saya tanya kenapa selama 40 tahun berkarier saya diberi jalur yang berbeda dari (film horor) ini. Saya terjun ke dunia film bukan untuk terkenal atau kaya raya karena ada yang lebih terkenal daripada saya. Saya juga tidak lebih kaya dari Joko Anwar,” Christine Hakim menyambung.

Naskah ini membuat Christine Hakim percaya setiap peran adalah amanat. Apalagi setelah ia tahu semua pemain Perempun Tanah Jahanam diaudisi kecuali dirinya.

3 dari 3 halaman

Bangga

“Saat syuting selesai barulah mata hati saya terbuka,” urainya. Christine Hakim makin bangga saat rumah produksi yang membuat film Crazy Rich Asian, Ivanhoe Pictures, turut membidani pembuatan Perempun Tanah Jahanam.

Joko Anwar menjelaskan, sistem industri layar lebar di Indonesia dan Hollywood beda. “Misalnya Base bikin film ini, Base pula yang mendistribusikannya di jaringan bioskop. Ivanhoe Pictures adalah rumah produksi. Mereka sedang bernegosiasi dengan para distributor terkait peredaran Perempuan Tanah Jahanam di luar negeri,” urainya.

(Wayan Diananto)

Video Terkini