Liputan6.com, Jakarta - Rasanya tak lama kita mendengar Fatin menyanyikan lagu "Jingga" untuk pertama kali. Padahal, single tersebut dirilis pada 28 September 2018 silam. Kini, Fatin sudah kembali dengan lagu andalan kedua, "Hanya Mimpi".
Bila pada lagu "Jingga" Fatin mengerjakannya sendirian, maka "Hanya Mimpi" ditulisnya bersama Mikha Angelo. Mikha yang juga personel The Overtunes, merupakan sahabat lama Fatin yang sama–sama memulai kariernya dari kompetisi X Factor Indonesia 2013.
Advertisement
Baca Juga
Namun, ini bukan pertama kalinya Fatin dan Mikha berkolaborasi. Pada 2014 silam, Fatin dan The Overtunes (beranggotakan Mikha dan dua saudaranya, Mada dan Reuben) sempat merilis lagu berjudul "Kaulah Kamuku" yang masuk ke dalam album perdana Fatin, For You.
Menariknya, lagu yang dipayungi Sony Music Indonesia ini, bukan sekadar duet Mikha dan Fatin di studio rekaman. Mikha juga menjabat sebagai penulis lagu serta produser lagu "Hanya Mimpi".
Rencana Lama
Fatin pun menyebut bahwa proses kreatif yang dilakukannya bersama Mikha kali ini, sudah menjadi rencana lamanya. Hingga pada akhirnya, penyanyi yang baru saja masuk nominasi AMI Awards 2019 kategori Artis Solo Wanita Pop Terbaik ini, baru bisa mewujudkan rencananya tahun ini.
"Dari beberapa kali workshop di studio proses penyatuan ide aku dan Mikha berjalan lancar dan berada pada frekuensi yang sama. Kami sama–sama perhatian pada detail dan kami berusaha keras menemukan kata yang tepat untuk menyampaikan hal yang ingin kami gambarkan pada lagu ini," cerita Fatin dalam keterangannya kepada wartawan.
Mikha pun bukan pertama kalinya menggarap karya musik untuk artis lain. Mikha pernah menulis lagu bersama Raisa untuk lagu "Kembali" dan menjadi produser single "Why?" milik Rendy Pandugo.
Advertisement
Makna Hanya Mimpi
Fatin juga menjelaskan dari sudut pandangnya mengenai lirik lagu "Hanya Mimpi". "Mungkin pandangan awalnya adalah dalam sebuah hubungan, kita mengimpikan seseorang, begitu kita mendapatkannya ternyata tidak seindah yang kita harapkan seperti saat mendambakannya," ujar Fatin.
"Rasa ini akhirnya menggiring kita kepada rasa untuk lebih mencintai diri sendiri, menjadi diri sendiri sepenuhnya, dan baik–baik saja tanpa orang yang diimpikan tadi. Tapi tentunya, lagu ini terbuka untuk berbagai interpretasi lain, sesuai dengan perasaan yang hadir saat mendengarkannya," jelas Fatin.