Liputan6.com, Jakarta - Jerinx SID sempat menuai kontroversi terkait kicauannya soal peristiwa penyerangan pada Menkopolhukam Wiranto. "Kalau niatnya emang membunuh kenapa pisaunya kecil ya," tulis Jerinx SID di akun Twitternya beberapa waktu lalu.
Selang beberapa waktu kemudian, aktivitas akun Twitter Jerinx SID dibatasi. Musikus ini juga telah dilaporkan oleh seseorang bernama Jalaluddin, atas dugaan ujaran kebencian dan penyebaran berita bohong alias hoaks.
Advertisement
Baca Juga
Terkait permasalahan tersebut, Jerinx SID memberikan tanggapan. Dalam keterangan di Instagram, musisi bertato ini mengenang peristiwa Bom Bali sembari mengungkapkan pembelaannya.
"Selamat pagi mofo. Bom Bali 1 tahun 2002 anda di mana? Saya ada di rumah saya di Gang Poppies 2 Kuta, 100 meter dari lokasi bom, 3 teman saya meninggal, beberapa bagian rumah saya hancur," tulis Jerinx SID, Sabtu (12/10/2019).
Masa-Masa Sulit
Jerinx SID kemudian menceritakan masa-masa sulit yang harus ia lalui setelah peristiwa ledakan bom tersebut. Masih dalam suasana menakutkan, Jerinx SID kala itu mampu menciptakan lagu tentang melawan terorisme.
"Bisnis keluarga saya bangkrut hampir setahun setelah kejadian. Puluhan konser melawan terorisme saya gagas. Banyak lagu SID yg saya tulis untuk melawan terorisme," ujarnya.
Dengan nada menyindir, Jerinx SID kembali bertanya pada warganet. Pria 42 tahun ini nampaknya tak terima dengan sejumlah tudingan yang menganggapnya mendukung aksi terorisme.
Advertisement
Empati
"Anda di mana saat Bom Bali 1? Berapa kawan anda yang meninggal? Rumah anda porak poranda juga kah? Apa yg sudah anda lakukan utk melawan terorisme? Masih menuduh saya membela teroris? Tak sedikitpun saya mendukung aksi kekerasan tersebut," papar Jerinx SID.
Di akhir tulisannya, penabuh drum Superman Is Dead ini menyinggung perihal empati. Jerinx meminta pihak yang telah menuduhnya tak punya empati agar bercermin pada diri sendiri.
"Tak usah gurui saya tentang Empati. Berapa banyak sih konser amal untuk korban bencana alam di Indonesia yang kau adakan memakai uangmu sendiri? Jika hanya sekedar berucap, apakah itu akan membantu kondisi korban? Semoga harimu dipenuhi empati yang didasari perilaku bukan hanya omongan," Jerinx SID mengakhiri.
(Affiyah Tri Yuni Sari/Mgg)