Sukses

Tingkah Prisia Nasution Bikin Yama Carlos Sakit Kepala

Sikap berapi-api memicu konflik antara Prisia Nasution dengan Yama Carlos dalam film Hanya Manusia.

Liputan6.com, Jakarta Yama Carlos kembali menyapa para pecinta film Tanah Air lewat Hanya Manusia yang akan dirilis pada 7 November 2019 mendatang. Dalam film yang mengangkat isu human trafficking ini, Yama Carlos berperan sebagai Angga, seorang aparat penegak hukum dengan pangkat Komisaris Polisi (Kompol).

Selain itu, Prisia Nasution dan Lian Firman juga akan membintangi film Hanya Manusia sebagai anak buah Yama Carlos. Prisia Nasution akan berperan sebagai Annisa, sedangkan Lian Firman membintangi karakter Iptu Aryo.

 

Sosok Annisa digambarkan sebagai perwira muda dengan semangat yang berapi-api. Namun, sikap tersebut justru memicu konflik antara Prisia Nasution dengan Yama Carlos dalam film Hanya Manusia.

"Di bagian yang saya pimpin, dia (Annisa) itu anak baru. Biasanya personel baru itu masih semangat-semangatnya. Dia mungkin maksudnya baik, cuma polisi kan punya SOP (standar operasional prosedur). Nah, dia suka bertindak di luar itu," ujar Yama Carlos dalam wawancara Facebook Live bersama Liputan6.com di Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). 

 * Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

 

2 dari 5 halaman

Bikin Sakit Kepala

Lian Firman juga terlihat membenarkan pernyataan Yama Carlos. Berperan sebagai rekan kerja Prisia Nasution dalam film ini, Lian Firman menganggap tokoh Annisa masih perlu beradaptasi.

"Dari komandan (Angga) kan sudah ada secara teknis, bagaimana tentang penyidikan dan segala macam. Cuma karena Annisa ini belum terbiasa dengan lingkungan kerja kita, jadi dia butuh adaptasi. Dan itu yang selalu membuat komandan kita agak sakit kepala," timpal Lian Firman.

 

3 dari 5 halaman

Marah-Marah

Yama Carlos kemudian menekankan kembali bahwa ia memang memiliki adegan marah-marah kepada Prisia Nasution dan Lian Firman. Sebagai seorang pemimpin, Kompol Angga memegang teguh aturan yang berlaku.

"Dia terlalu semangat dalam memecahkan kasus ini. Beberapa kali sering bertindak di luar SOP. Akhirnya saya (Kompol Angga) kalau ketemu mereka berdua kerjaannya kurang beres, ya itu, marah-marah," ucap Yama Carlos tentang film yang diproduksi Divisi Humas Polri itu.

4 dari 5 halaman

Pesan

Yama Carlos juga mengungkapkan pesan yang ingin ia sampaikan melalui film Hanya Manusia. Aktor 38 tahun ini ingin menunjukkan kepada masyakat sisi kemanusiaan dari aparat penegak hukum.

"Film ini untuk membuktikan bahwa polisi itu dekat dengan masyarakat. Selain itu, untuk menunjukkan juga bahwa aparatur adalah manusia yang punya hati, punya perasaan, dan punya pikiran yang sama seperti kalian," paparnya tentang film yang mulai tayang 7 Novemcer itu.

5 dari 5 halaman

Saling Membutuhkan

Lian Firman juga menyampaikan pandangannya mengenai hubungan antara masyarakat dengan kepolisian. Menurutnya, polisi dan masyarakat saling membutuhkan satu sama lain.

"Mungkin bagi yang belum paham, menilai polisi itu kaku dan galak, padahal enggak seperti itu. Mereka mempunyai tugas dari negara untuk melindungi masyarakatnya. Polisi tidak akan maksimal tanpa bantuan masyarakat. Begitu pula sebaliknya, masyarakat tidak bisa merasa hidup aman dan nyaman tanpa polisi," ia mengakhiri. (Affiyah Tri Yuni Sari/mgg)

Video Terkini