Liputan6.com, Jakarta - Ruben Onsu adalah salah satu orang tua yang masih memiliki anak di bawah umur. Ia tentunya ingin memberikan tontonan yang mengedukasi sesuai dengan umur anak-anaknya. Namun, Ruben Onsu mengaku kesulitan jika ingin pergi menonton di bioskop bersama dengan anak-anaknya.
Ruben Onsu sulit menemukan film anak-anak yang memiliki nilai edukasi tinggi. Kebanyakan film-film di bioskop diperuntukkan bagi usia remaja atau dewasa. Sedikit yang menayangkan film edukasi untuk anak-anak.
Advertisement
Baca Juga
"Karena saya susah untuk nonton film anak-anak, ajak anak saya itu susah. Jadi kalau di bioskop, kalau saya mau nonton sama Wendah ya maunya sama anak-anak juga kan kadang. Jadi susah. Umur Betrand juga nanggung, Thalia apalagi," ucap Ruben Onsu di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (26/10/2019).
Film Musikal
Ruben Onsu telah memroduseri film anak berjudul Bus Om Bebek yang berkolaborasi dengan Produser 10.000 dan akan tayang pada Januari 2020 mendatang. Film ini merupakan film musikal yang kaya dengan unsur edukasi. Ruben Onsu tidak akan melewatkan kesempatan untuk mengajak anak-anaknya menonton Bus Om Bebek, terutama Betrand.
"Jadi saya maunya anak saya tontonannya juga yang bagus dan menarik, dan ini musikal. Apalagi sekarang saya punya anak ada Betrand dan itu sukanya nyanyi," kata Ruben Onsu.
Advertisement
Ajak Anak Nonton
"Dia (Betrand) pasti saya akan ajak untuk nonton, untuk dia lihat bagaimana ayahnya bekerja. Ke pabrik ayam saja saya bawa, apalagi film ini yang sudah jelas-jelas tontonan yang bagus buat dia," imbuhnya.
Mulai Kritis
Ruben Onsu mulai bersiap-siap untuk menjawab pertanyaan Betrand. Pasalnya, anak laki-lakinya tersebut sudah mulai kritis untuk menanyakan sesuatu yang berbeda dari kehidupannya yang sebelumnya.
"Dia (Betrand) lagi kritis-kritisnya semua hal dia tanyakan. Sesuatu yang beda kota dan sampai ke sini itu kan suatu perubahan yang beda ya, jadi saya harus siap menjawab itu," tutur Ruben Onsu.
Advertisement
Produser 10.000
Gerakan Produser 10.000 diinisiasi oleh sutradara film Aditya Gumay yang berkolaborasi dengan startup Ketix dan penulis buku Dewa Eka Prayoka. Produser 10.000 mengajak publik untuk ikut memproduseri film dan mendukung film nasional dengan membayar Rp 10 ribu saja.
(Maria Advensiani/Mgg)