Sukses

Film Countdown Meneror Bioskop, Ini 5 Fakta Menariknya  

Film Countdown menceritakan tentang aplikasi yang mampu memprediksi sisa usia penggunanya.

Liputan6.com, Jakarta Jika sudah menonton Terminator: Dark Fate, Anda masih punya alasan ke bioskop untuk Countdown.

Film karya Justin Dec ini dibintangi Elizabeth Lail dan Talitha Bateman. Countdown bercerita tentang Quin Harris (Elizabeth) yang menghadiri pesta. Di sana, seorang teman menyarankannya mengunduh aplikasi Countdown.

 

Aplikasi Countdown mampu memprediksi sisa usia penggunanya. Quinn syok saat menerima notifikasi usianya tinggal tiga jam lagi. Berencana menonton Countdown pekan ini?

Sebelum meluncur ke bioskop, simak dulu lima fakta menarik Countdown yang kami rangkum dari berbagai sumber.

2 dari 6 halaman

Diproduksi Mulai Maret 2019

Countdown menampilkan sejumlah bintang muda seperti Elizabeth Lail, Dillon Lane, dan Talitha Bateman. Proses produksinya berlangsung ringkas.

Maret 2019, Elizabeth Lail resmi bergabung sebagai pemeran utama. April 2019, Talitha Bateman yang kita kenal lewat film horor Annabelle: Creation, teken kontrak dengan rumah produksi Boies/Schiller Film Group, Two Grown Men, dan Wrigley Pictures. Aktor ganteng Dillon Lane pun bergabung dalam produksi ini pada bulan yang sama. Syuting dimulai seluruh pemain dipilih.

3 dari 6 halaman

Biaya Promosi Rp 210 Miliar

Countdown dieksekusi dengan biaya produksi hanya 6,5 juta dolar AS (sekitar 91 miliar rupiah). Film ini didistribusikan STX Entertainment. Yang menarik, pihak STX menyiapkan dana promosi lebih dari dua kali lipat biaya produksi.

STX Entertainment diketahui menggelontorkan biaya promosi 15 juta dolar AS (210 miliar rupiah). Hasilnya signifikan. Dirilis di AS jelang Halloween (25 Oktober 2019), Countdown meraup 13,5 juta dolar AS (190 miliar rupiah). Total pendapatan kotor film ini per 2 November 2019 mencapai 15,1 juta dolar AS.

4 dari 6 halaman

Sosok Elizabeth Lail

Saat proyek ini diumumkan, orang mempertanyakan Elizabeth Lail. Maklum, rekam jejaknya di Hollywood belum terlalu kentara. Putri pasangan Dean Franklin Lail dan Kay Lurene Surratt, ini lahir pada 25 Maret 1992.

Lulusan sekolah seni Universitas Carolina Utara, AS, ini melakukan debut pada 2011 lewat film pendek Model Airplane.

Namanya mulai dikenal publik saat tampil di serial televisi Once Upon A Time sebanyak 10 episode. Di serial itu ia memerankan Princess Anna. Film layar lebar perdananya, Unintended, dirilis tahun lalu.

 

5 dari 6 halaman

Suasana di Ruang Audisi

Karakter utama Quinn Harris di film Countdown didapat Elizabeth Lail lewat audisi. Ini kali pertama ia harus punya chemistry usai mendalami skrip.

“Saya bersenyawa dengan pemeran Matt (Jordan Calloway). Amat menyenangkan karena saya selalu menguji chemistry dengan aktor yang jadi lawan main saya di pertunjukan teater maupun film. Kali ini para aktor menguji chemistry ikatan emosi dengan saya. Sebagai pemain baru, saya merasa terhormat melewati proses ini,” ujar Elizabeth Lail ketika diwawancara The Hollywood Reporter, bulan ini.

 

6 dari 6 halaman

Penghargaan untuk The Shinning

Yang sudah menonton Countdown tentu tahu adegan Evan saat berada di rumah sakit. Ia menempati kamar nomor 237. Rupanya, ada alasan khusus mengapa Evan harus di ruang 237.

Adegan ini dimaksudkan sebagai penghormatan terhadap film horor legendaris The Shinning yang diangkat dari novel karya Stephen King. Film karya Stanley Kubric ini dirilis pada 1980. Dibintangi aktor peraih tiga Piala Oscar Jack Nicholson dan Shelley Duvall, The Shinning diakui para kritikus sebagai salah satu horor terbaik sepanjang masa. 

 

(Wayan Diananto)