Liputan6.com, Jakarta Tidak seperti kebanyakan musisi yang terlibat dalam pelestarian lingkungan, Kunto Aji mengaku tidak mengkampanyekannya dalam lagu. Dirinya lebih memilih untuk berbuat sedari kecil kegiatan yang menyangkut pelestarian lingkungan.
Bagi Kunto Aji, dengan apa yang dilakukannya dengan mengurangi penggunaan plastik dan sedotan besi, setidaknya beberapa follower bisa mengikuti langkahnya.
"Kalau kampanye di lagu sih belum ya. Menurut saya tidak harus lewat lagu tapi ada potongannya pasti antara lagu dengan apa yang benar-benar saya lakukan di lapangan untuk akhirnya membuka kesadaran followers saya. Apalagi, generasi milenial dan gen-Z itu teknik untuk penyampaiannya itu tidak bisa secara direct langsung 'ayoo gini' jadi gue gini nih. Kita harus ngebangun mindset mereka untuk mengikuti," ujar Kunto Aji di sela-sela acara Candi Darling, aksi penanaman pohon di Komplek Ratu Boko, Yogyakarta, Selasa (12/11/2019).
Advertisement
Baca Juga
Generasi Muda
Dirinya juga berharap para generasi milenial bisa ikut berperan serta dalam menjaga lingkungan meski dari aksi yang paling kecil. Apalagi, beberapa pihak juga ikut berperan serta dalam menjaga pelestarian lingkungan.
"Generasi muda saat ini sudah sepantasnya ya ikut ambil bagian. Lalu, beberapa tempat di Jakarta sudah banyak banget restoran yang tidak menggunakan sedotan, terus pembelian sedotan yang besi itu sudah sangat mudah sekali, jadi paling dekat itu. Karena isu sampah ini, apalagi plastik dan botol sangat mengganggu sekali," ujarnya.
Advertisement
Apresiasi
Kunto Aji juga sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Djarum Foundation dengan melakukan aksi penanaman pohon di beberapa tempat-tempat bersejarah. Apalagi, kegiatan ini juga melibatkan beberapa mahasiswa yang ada di Yogyakarta.
Penanaman serentak di Situs Ratu Boko dan Candi Ijo melibatkan tak kurang dari 250 mahasiswa yang berasal dari Universitas Sanata Dharma, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan beberapa universitas lainnya dengan menanam beragam jenis flora. Untuk Situs Ratu Boko, total tumbuhan yang ditanam sebanyak 1,350 tanaman perdu dan semak berbunga meliputi Bugenvil, Tanjung, Merak, Soka, dan Kepel. Sementara di Candi Ijo, flora yang ditanam ialah Soka, Ruellia, dan Melati dengan total keseluruhan sebanyak 1000 tanaman.
Wujud Nyata
Ketua Unit Kerja Situs Ratu Boko dan Candi Ijo Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY, Dra. Tri Hartini memberikan apresiasi yang mendalam kepada Bakti Lingkungan Djarum Foundation atas aksi penghijauan dalam wujud nyata merawat situs-situs cagar budaya ini. Selain itu, gerakan ini juga diyakini memberikan pengaruh yang baik kepada generasi muda dan masyarakat luas.
"Selain akan mempercantik wilayah Situs Ratu Boko dan Candi Ijo, gerakan ini diharapkan dapat mendorong generasi muda untuk semakin mencintai dan mempelajari warisan sejarah yang ada di Indonesia,” ungkap Tri Hartini.
Advertisement
Workshop
Tak hanya mempercantik situs sejarah, kegiatan ini juga diperkaya dengan workshop bertema “Pilah Sampah Jadi Berkah” yang membahas pemilahan sampah dalam kehidupan sehari-hari kepada para mahasiswa yang hadir. Dengan demikian, mahasiswa akan semakin teredukasi bahwa sampah masih memiliki nilai ekonomis dan bisa dipergunakan kembali.
Sampai saat ini, program Candi Sadar Lingkungan telah merampungkan penghijauan di 4 candi DIY dan Jawa Tengah di kawasan Candi Prambanan yakni Candi Roro Jonggrang, Candi Sewu, Candi Bubrah serta Candi Lumbung diikuti dengan situs warisan sejarah Benteng Van den Bosch di Ngawi, Jawa Timur. Dalam cakupan yang lebih luas, program Siap Darling telah merencanakan gerakan penghijauan candi-candi lainnya di seluruh Indonesia. Program ini ditargetkan rampung pada 2025. Untuk itu, Siap Darling membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dan bergabung sebagai Darling Squad untuk bergerak bersama-sama menularkan kebiasaan penghijauan demi bumi yang lebih asri.