Sukses

Ford V Ferrari: Sekali Lagi Bukti Autentik Performa Matt Damon dan Christian Bale

Dirilis sebulan jelang pengumuman nominasi Golden Globes, Ford V Ferrari memberi kita gambaran wajah festival film dunia nyaris tak berubah.

Liputan6.com, Jakarta - Dirilis sebulan jelang pengumuman nominasi Golden Globes, Ford V Ferrari memberi kita gambaran wajah festival film dunia nyaris tak berubah. Mayoritas berisi film yang diadaptasi dari kisah nyata seperti Ford V Ferrari ini.

Karya James Mangold menampilkan persahabatan veteran Perang Dunia 2 dan perancang mobil balap yang diam-diam melawan sebuah penyakit.

Ford V Ferrari diprediksi menjadi nomine berbagai penghargaan film. Selain naskah dan eksekusinya ciamik, Ford V Ferrari menyuguhkan salah satu performa terbaik Christian Bale.

Ford V Ferrari dimulai dengan kecemasan Henry Ford II (Tracy). Kala perusahaan di titik kritis, Henry Ford II meminta seluruh karyawannya pulang sambil memikirkan ide cemerlang untuk menyelamatkan perusahaan dari kehancuran. Jika esok hari datang tanpa membawa ide segar, mereka terancam di-PHK.

 

 

 

 

 

2 dari 6 halaman

Ikuti Ferarri

Wakil Presiden Ford, Lee (Jon) dan Senior Eksekutif Wakil Presiden Ford, Leo (Josh) menggagas ide agar Ford mengikuti jejak Ferrari yang memproduksi unit terbatas namun mampu menempatkan diri sebagai mobil balap kelas premium sejagat. 

Henry Ford II mengirim utusan kepada pendiri tim balap mobil Ferrari Italia, Enzo Ferrari (Remo). Sejumlah tawaran dari pihak Ford ditolak mentah-mentah. Tersinggung dengan sikap Enzo, Henry Ford II nekat menggelontorkan dana untuk membentuk tim balap mobil guna melibas Ferrari.

Tak main-main, Henry meminang perancang mobil ternama Carroll Shelby (Matt) dan Ken Miles (Christian) yang dikenal urakan. Ken, yang bengkelnya baru disita, berupaya menjadikan momen ini untuk membanggakan istri, Mollie (Caitriona) dan putranya, Peter (Noah).

 

 

3 dari 6 halaman

Dua Menu Utama

Ford V Ferrari menyajikan dua menu utama, yakni persahabatan Carroll-Ken dan perjuangan Ford menyanyingi Ferrari yang lebih dulu eksis di arena balap. Dua tema ini disajikan dalam porsi sama besar. Dua tokoh utama dikenalkan lebih dulu dengan detail persoalan masing-masing.

Mereka kemudian dipertemukan. Cerita sejenak beralih ke persaingan dua perusahaan otomotif yang menyeret Carrol-Ken di dalamnya. Mereka memutar otak membangun mobil balap canggih sambil menghadapi para petinggi perusahaan yang mengutamakan citra. 

James Mangold paham betul bahwa pertemanan dua pria tak layak dikemas dalam formula melodrama. Mengacu pada judul, Ford V Ferrari menyajikan balap mobil sebagai klimaks. Final di sirkuit Le Mans, Prancis, 1966, adalah klimaks yang mesti dicapai lewat proses balap mobil level menengah. Level menengah yang dimaksud film ini, adu balap yang melibatkan NASCAR di AS. Artinya, derajat ketegangan adu balap di AS tak boleh melampaui Le Mans. James menata grafik konflik dengan rapi dan terasa tanjakannya.

 

 

4 dari 6 halaman

Drama Berbasis Arena

Di AS, kita melihat kali pertama Ford mendapatkan kepercayan diri. Di Prancis, emosi penonton dibuat jungkir balik. Di sana, konflik arena dan politik kantoran beradu. Pemenangnya, tergantung dari kacamata penonton. Di sinilah James Mangold memperlihatkan kinerja di level paripurna dalam menggarap sebuah drama berbasis arena.

Kami tak akan lupa adegan seseorang mengangkat topi di dalam ruang kaca. Ia mengangkat topi sebagai respek terhadap sang juara sejati. Meski di sudut lain, ada perayaan yang tak semestinya terjadi. 

Adegan ini digarap dengan pergerakan kamera dramatis, memperlihatkan ironi besar usai balapan jahanam selama 24 jam dan berakhir menyesakkan. Di momen ini, kita melihat kebesaran akting Christian Bale. Karakternya menempati posisi di bawah Carroll. Posisi ini tak menghalanginya untuk memendarkan performa. Menurunkan bobot hingga 70 pon atau sekitar 30 kg. Postur tubuhnya ceking dan bungkuk. Pipinya sedikit kempot sementara bibirnya seperti terlipat sehingga tampak tipis. Ini berdampak pada gaya bicaranya.

 

 

 

5 dari 6 halaman

Duet Maut

Gestur dan aksen yang beda terasa dari kali pertama muncul di layar hingga Ken silam. Di tangan Christian Bale, Ken Miles bukan garnis yang mempercantik hidangan. Meski bukan nyawa utama film, Ken adalah semangat yang tanpanya, Ford V Ferrari kehilangan esensi sekaligus ikon adu balap itu sendiri.

Film ini bukti autentik performa terbaik Christian Bale di samping Vice, American Hustle, dan The Fighter yang menghadiahinya Piala Oscar. Akhir film ini membawa penonton ke manisnya persahabatan yang sempat disinggung di awal cerita. 

Di segmen ini, Matt Damon sebagai megabintang memperlihatkan pergerakan emosi yang cenderung negatif, sunyi, dan mengirim bilur-bilur kepedihan lewat air muka, tatapan mata hampa, serta lambaian tangan yang terasa berat. Matt dan Christian bagai duet maut. Mereka memimpin cerita yang padat berisi. Performa Matt dan Christian yang sekuat magnet tentu saja tak luput dari tangan dingin James Mangold. Sineas kelahiran 16 Desember 1966 ini dikenal piawai membimbing dan memaksimalkan kinerja para pemain.

 

 

 

 

6 dari 6 halaman

Karya Terbaik

Ingat, di tangan James Mangol, Reese Witherspoon meraih Piala Oscar pertama dan (hingga kini masih) satu-satunya via Walk The Line. Sebelumnya, James Mangold membimbing akting Angelina Jolie sebagai cewek pengidap penyakit mental dalam Girl, Interrupted. Film ini mengantar Angelina Jolie meraih Piala Oscar.

Bukan tidak mungkin, bersama James, Christian Bale akan berlaga di bursa Oscars awal tahun depan. Mengingat, Ford V Ferrari nyaris sempurna di berbagai aspek dari akting hingga elemen teknis seperti sinematografi, editing, dan tata suara. 

Ford V Ferrari adalah karya terbaik James Mangold sejauh ini. Ia juga layak disebut salah satu film terbaik tahun ini. Tak hanya mengurusi aksi heboh di arena, James tampak peduli pada penokohan hingga kita masih bisa merasakan pertalian ayah dan anak serta suami-istri, di tengah dominasi politik kantor maupun persahabatan antarlelaki. Legit, hangat, menyentuh, dan menyisakan letupan cinta yang kuat di sanubari. Anda akan menyesal jika melewatkan film ini.  

Pemain: Matt Damon, Christian Bale, Caitriona Balfe, John Bernthal, Tracy Letts, Noah Jupe, Josh Lucas, Remo Girone

Produser: Peter Chernin, Jenno Topping, James Mangold

Sutradara: James Mangold

Penulis: Jez Butterworth, John Henry Butterworth, Jason Keller

Produksi: Chernin Entertainment, TSG Entertainment, Turnpike Films

Durasi: 2 jam, 32 menit

Video Terkini