Liputan6.com, Jakarta - Banyak yang salut dengan perjuangan Ria Irawan melawan kanker. Beberapa kali tampil di muka publik, Ria Irawan tampak ceria dan tegar.
Tak mau mendramatisasi keadaan, Ria Irawan menceritakan ihwal kanker rahimnya dengan gamblang. Tujuannya, agar kesadaran masyarakat soal kanker meningkat.
Advertisement
Baca Juga
Ketika diwawancara Showbiz Liputan6.com beberapa waktu lalu, Ria Irawan mengingatkan, yang harus kuat mental bukan hanya pasien kanker. Keluarga yang mendampingi pun harus bermental baja.
Rahim Diangkat
Salah satu ujian mental terbesar Ria Irawan, saat rahimnya diangkat. "Saya harus merelakan indung telur dan alat reproduksi diangkat. Termasuk rahim dan leher rahim. Saat itu saya pikir begini: Rahim ini belum memberikan keturunan. Saya kembalikan rahim ini kepada Tuhan," beber Ria Irawan, di Jakarta.
Pengangkatan rahim dijalani Ria Irawan pada akhir September 2014. Ia bersyukur proses pengangkatan berjalan lancar.
Advertisement
Efek Samping Kemoterapi
Tak hanya itu, menjalani pengobatan kanker bukan perkara mudah. Hingga semester pertama 2015, ia telah menjalani 25 kali kemoterapi. Metode pembasmian sel kanker ini punya efek samping.
"Itu masih ditambah kenyataan bahwa kemoterapi punya efek samping. Ada sensasi panas dan gosong di rektum, usus, dan kantong kemih saya," Ria Irawan blakblakan.
Dukungan Keluarga
Dalam kesempatan itu, ia berterima kasih kepada keluarga yang selalu mendukung keputusannya terkait pengobatan kanker. Ria Irawan menyanjung kakaknya, Dewi Irawan, yang telaten menemani.
"Masalahnya, Dewi tidak tegaan dan emosional. Saat saya masuk ke bangsal rumah sakit untuk dikemoterapi, ia menangis. Melihat Dewi menangis mental saya drop. Tapi ia kakak yang sangat menyayangi," kenang bintang film Biola Tak Berdawai.
Advertisement
Petai dan Jengkol
Dalam perjuangannya melawan sel kanker, Ria Irawan mengaku mendapat banyak hikmah. Salah satunya, tetap berbagi keceriaan meski dalam kesakitan. Pernah, saat hendak menjalani pemeriksaan darah, leukosit, hingga kemoterapi, aktris kelahiran 24 Juli 1969 ini membuat pengumuman di laman Facebook.
Tak hanya memohon doa, Ria Irawan minta makanan dari para sahabat. "Waktu itu, saya minta dikirimi petai dan jengkol, dua makanan favorit saya. Alhamdulillah, selalu ada yang tulus mengirimi makanan," seloroh Ria Irawan.