Liputan6.com, Jakarta - Dian Sastrowardoyo berbagi cerita soal putranya yang berada dalam spektrum autisme.
Kali pertama Dian Sastrowardoyo berbagi cerita soal putranya yang autisme dalam gelar wicara SPEKIX (Special Kids Expo) 2019 di JCC Senayan, Jakarta, beberapa bulan lalu.
Advertisement
Baca Juga
Dian Sastrowardoyo pun makin aktif menyuarakan bahwa anak dengan autisme juga punya bakat besar dan bisa sukses di masa depan.
Dian Sastrowardoyo menjadi pembicara dalam gelar wicara bertema pentingnya seni bagi tumbuh kembang anak dengan autisme bersama Sorak Gemilang Entertainment di Gandaria City Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Lebih Visual
Dian Sastrowardoyo mencontohkan putranya, Syailendra Naryama Sastraguna Sutowo. "Dalam spektrum autisme, anaknya jauh lebih visual daripada mendengar atau audio. Kalau kita menjelaskan sesuatu, dia melihat secara visual lewat gambar atau video. Dia jauh lebih reseptif atentif daripada dibilangi secara verbal," beri tahu Dian Sastrowardoyo kepada Showbiz Liputan6.com.
Bintang film Ada Apa Dengan Cinta? dan Kartini ini kerap menggunakan karya seni seperti gambar untuk berkomunikasi lebih efektif dengan buah hatinya.
Advertisement
Lebih Fokus
Kadang kalau ingin mengajarkan sebuah konsep, Dian Sastrowardoyo menggambar dulu sehingga anak tertarik ketika menerima penjelasan secara visual.
"Kalau ia melihat flash card atau buku cerita yang saya jelaskan, dia lebih tertarik daripada saya bacakan saja. Lebih fokus," imbuh aktris kelahiran Jakarta, 16 Maret 1982 ini.
Syailendra gemar menggambar. Biasanya ia menggambar objek spesifik, yakni tema-tema yang disukai sekali. Misalnya saja mobil.
Tertarik Konsep Aerodinamika
"Dia sangat tertarik pada konsep aerodinamika. Jadi konsep bagaimana mobil formula itu didesain sedemikian rupa, sehingga bisa memaksimalkan alur kecepatan," papar Dian.
"Jadi, kan ada angin, tuh. Mobilnya bisa meluncur enggak melawan angin. Anginnya bisa lewat dengan streaming di bodi mobil. Ada arah anginnya sesuai dengan mobil yang sedang melaju,” ia menyambung.
Advertisement
Matematika, Sains, dan Logika
Dian Sastrowardoyo mengingatkan, anak dalam spektrum autisme memiliki hambatan berperilaku dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Namun, ia punya kekhususan dalam hal yang menarik perhatiannya. Anak dalam spektrum autisme bisa asyik sendiri mendalami hal-hal yang menarik baginya.
"Anak saya misalnya, tertarik dalam hal matematika, sains, dan logika di belakangnya. Ia akan sangat asyik dan tekun mengulik itu. Dia lebih tertarik dengan itu daripada mengobrol dengan orang di sekitarnya. Jadi harus diajak berbicara dan bercerita seperti apa asyiknya," pungkas Dian Sastrowardoyo.