Liputan6.com, Jakarta Indonesia pasar menggiurkan. Tak kaget jika sejumlah film impor tayang lebih awal di Indonesia daripada Amerika Serikat atau Inggris. Jumanji: The Next Level misalnya, tayang di Tanah Air sejak Rabu (4/12/2019).
Di negara asalnya, Jumanji: The Next Level baru beredar 13 Desember 2019. Merespons banyaknya pencinta film di Indonesia, bioskop-bioskop baru bermunculan.
Advertisement
Baca Juga
Selain pemain lama seperti Cinema 21 dan CGV Cinemas, ada Cinemaxx Theatre yang kini bertransformasi jadi Cinepolis. Dalam sesi perkenalan dengan publik, Cinepolis mengumumkan bahwa selain Jumanji: The Next Level, ada sejumlah film impor yang siap tayang pada Desember 2019.
Cats, Star Wars, dan Spies in Disguise
Selain Jumanji: The Next Level, ada Cats, Star Wars: The Rise of Skywalker, dan film animasi Spies in Disguise yang dibintangi Will Smith serta Tom Holland.
"Cinemaxx menjadi Cinepolis, proses ini akan selesai tahun ini juga. Bulan ini, kami akan buka 4 lokasi baru sehingga jumlah layar kami melewati 300 se-Indonesia. Tentu saja ada sejumlah film calon box office yang siap tayang," terang Direktur Eksekutif Cinepolis Indonesia, Brian Riyadi, di Jakarta, baru-baru ini.
Advertisement
15 Juta Tiket Film
Dalam catatan Showbiz Liputan6.com, Cinepolis telah beroperasi di Meksiko, India, dan sejumlah negara Eropa. Semua bioskop Cinemaxx telah menjadi Cinepolis. "Saat ini ada 58 bioskop Cinepolis di Indonesia dengan 287 layar," beri tahu Chief Executive Officer Cinepolis, Gerald Dibbayawan.
Ia menambahkan, "Akhir tahun ini kami punya 63 bioskop dengan total layar 312 layar. Kami berharap 5 atau 7 tahun mendatang bisa punya 7 ribuan layar." Tahun ini, Cinepolis menjual sekitar 15-16 juta tiket, termasuk untuk pertunjukan film Indonesia.
Dukung Film Indonesia
"Tentu kami mendukung perkembangan film Indonesia. Tahun depan kami ingin berkontribusi memajukan industri layar lebar dengan target menjual 20 juta tiket di 2020. Angka cantik, bukan?" imbuh Gerald seraya menambahkan bahwa kemajuan teknologi bukanlah musuh bagi bioskop.
Industri bioskop telah telah melewati banyak masa dan sejarah. Bioskop pernah berhadapan dengan VCD, DVD, dan teknologi bernama televisi yang menyuguhkan banyak tontonan dari serial hingga film televisi.
Advertisement
Jadi Tradisi
Sampai sekarang, pergi ke bioskop jadi tradisi. Film tetap dibuat dengan perkembangan teknologi yang mengiringi.
"Makanan dan fasilitas menjadi bagian penting dari budaya menonton film. Itu sebabnya kami sangat memikirkan banyak aspek dari makanan, fasilitas, hingga teknologi sinema," pungkasnya.