Liputan6.com, Jakarta Apa jadinya kalau dua musisi besar berkolaborasi. Hal itulah yang terjadi di acara “Mahakarya Kutus Kutus,” di Jakarta Convention Center, Minggu (8/12/2019) dimana Iwan Fals dan God Bless bernyanyi dalam satu panggung.
Hebohnya lagi, penampilan Iwan Fals dan God Bless juga diiringi Erwin Gutawa Orchestra. Keduanya membawakan lagu “Pesawat Tempur” dan lagu andalan God Bless “Panggung Sandiwara.”
Baca Juga
Menyorot Aksi Marty Friedman dan Isyana Sarasvati di Konser Lost in Harmony serta Kolaborasi Apik Bareng Deretan Musisi Top Tanah Air
Isyana Sarasvati dan Suami Rayakan 17 Tahun Kenalan di Konser Lost in Harmony, Mesra-mesraan Sambil Kenang Pernikahan
Ulasan Konser Isyana Sarasvati Lost in Harmony: Digelar Spektakuler dan Banyak Kejutan Kolaborasi di Atas Panggung Megah
“Jarang bagi musisi bisa bermain bersama Iwan Fals. Ini adalah pengalaman yang sangat luar biasa,” ujar vokalis God Bless, Ahmad Albar,saat sesi jumpa pers.
Advertisement
“Konser ini adalah ide sejak zaman SMA, menyatukan orkestra dengan musik rock, ke arah Bohemian, menjadi sebuah konser yang digarap mas Erwin,” ujar Servasius Bambang Pranoto, penemu dan peramu Kutus Kutus, sekaligus eksekutif produser konser.
Artis Lain
Konser perayaan enam tahun Kutus Kutus di Tanah Air itu juga menghadirkan diva Rossa dan penyanyi muda berbakat Isyana Sarasvati dengan tata panggung arahan Jay Subyakto.
Selama kurang lebih 120 menit, Erwin Gutawa bersama jajaran penampil menghadirkan lebih dari 20 kreasi, termasuk gubahan baru untuk tembang-tembang tenar, seperti “Oemar Bakrie” dan “Aku Bukan Plilihan” milik Iwan Fals.
Advertisement
Lagu Lama
Sementara itu, God Bless membawakan sejumlah lagu diantaranya “Syair Kehidupan” dan “Semut Hitam.” Rossa tampil dengan “Tegar” dan medley tiga soundtrack yaitu “Ayat-Ayat Cinta,” “Atas Nama Cinta,” dan “Hati Yang Terpilih.”
Sedangkan Isyana Sarasvati hadir dengan lagu andalannya “Kau Adalah” dan “Tetap dalam Jiwa.”
“Inspirasinya adalah soal lokal dan ke-Indonesia-an. Untuk itu, mencari pengisi acara yang paling gila, yang paling legenda,” ujar Erwin Gutawa selaku music director “Konser Mahakarya Kutus Kutus.”
Konser
Konser terbagi ke dalam lima segmen utama, yakni The History, The Turning Point, Happy Moment, The Hope, dan The Encouraging Moment. “Ketika menerima tawaran, fokus kepada kearifan lokal. Kita tahu zaman penjajahan semua datang karena rempah-rempah yang sangat kaya,” ujar Jay Subyakto, selaku art director “Konser Mahakarya Kutus Kutus.”
Kelompok seni Bali Kompiang Raka juga turut memeriahkan konser. Para penari muncul dalam segmen awal untuk membangun nuansa Pulau Dewata nan khas. Panggung megah turut memvisualisasikan kekayaan alam Bali — tempat lahir dan berkembangnya Kutus Kutus — dengan video mapping dan multmedia berlatar area pesawahan terasering dan Gunung Agung.
Advertisement