Sukses

30 Tahun Berkarya, Anne Avantie Tak Pernah Sebut Karyanya Limited Edition

Alasan tersebut diungkapkan Anne Avantie dalam acara BRI NUFF bertema Breaking the rule. Preserving Legacy.

Liputan6.com, Jakarta Anne Avantie adalah satu fashion desainer yang namanya diperhitungkan di Tanah Air. Ya Anne mendapat tempat istimewa bagi masyarakat terutama pencinta fashion karena karya kebayanya yang kontemporer. 

Lalu apa yang membuat Anne memutuskan untuk berkarya lewat kebaya. Dalam acara BRI Nusantara Festival (NUFF) pada Minggu 23 Agustus 2020, Anne pun tak segan menjelaskan alasannya. 

"Saya merasa bahwa tidak pernah memilih kebaya. Saya merasa tiap perjalanan manusia ditentukan garis awal sejak lahir. Dalam buku yang ditulis Alberthiene Endah berjudul Anne, Anugerah dan Kebaya dijelaskan bahwa kebaya adalah sebuah pembaharuan hidup bagi saya, bukan sepotong baju," jelas Anne dalam sesi wawancaranya di acara BRI NUFF bertema Breaking the rule. Preserving Legacy.

Ya menurut Anne, menjadi maestro kebaya di Tanah Air merupakan hasil campur tangan Tuhan dan orang-orang yang disekitarnya. Menurut Anne saat ini tak sedikit banyak orang mengandalkan kepandaian, yaitu ilmu. 

Sementara bagi Anne, dirinya siap mengandalkan kekuatan tim. "Saya memiliki tim yang adalah salah satu pondasi kuat untuk menunjukkan eksistensi Anne Avantie tidak main-main. Walau saya hanya mengenyam pendidikan sampai bangku SMP, saya tidak pernah kuliah, tidak pernah belajar tentang fashion, dan tidak keluar negeri kesana kemari, dan tidak pernah belanja di LN. Saya hanya ingin menunjukkan bahwa kekuatan kuasa kita berserah, ujar Anne. 

Nah seiring namanya dikenal luas dan karyanya digunakan oleh sejumlah publik figur Tanah Air, namun Anne tetap tampil bersahaja. Bahkan Anne tidak mau menggunakan label limited edition, mengapa? 

"Karena berarti kalau dikatakan limited edition berarti karya saya yang lain jelek. Buat saya orang sudah tahu Anne Avantie itu siapa," jelas Anne. 

Selain dibukakan 'mata dan hati' tentang sebuah karya, masih banyak pembahasan diskusi materi menarik lainnya di BFF 2020. Adalah Michael Killian, Co Founder Pleasure yang membahas tentang from disco youth culture: building a community-driven. 

Untuk diketahui Anne dan Michael adalah beberapa narasumber di acara NUFF 2020. BRI NUFF merupakan perhelatan mode virtual terbesar pertama di Indonesia dan berkolaborasi dengan lebih dari 300 UMKM serta pegiat industri mode dan hasil inisiasi Kementerian BUMN melalui Bank BRI. 

Festival ini digelar secara live streaming mulai 1-31 Agustus 2020 dan menghadirkan 75 karya perancang, label dan UMKM mode dalam Virtual Fashion Show dan lebih dari 50 pembicara dalam Fashion Talks dan produk kolaborasi spesial desainer dan brand lokal yang akan dihadirkan dalam Charity Auction.

Acara NUFF 2020 bertujuan untuk memperlihatkan talenta dan karya pegiat mode serta kualitas produk UMKM Indonesia. Selain itu juga sebagai bukti bahwa ekosistem digital dapat menjadi media untuk berkolaborasi dan mempresentasikan karya mode.

 

(*)