Sukses

Marthino Lio Ungkap Fase Terberat dalam Karier, Kehilangan 7 Pekerjaan

Menurut Marthino Lio, fase terberat dalam kariernya terjadi pada setahun terakhir.

Liputan6.com, Jakarta - Di pengujung 2019, Marthino Lio berbagi cerita soal fase terberat dalam kariernya. Menurut Marthino Lio, fase terberat dalam kariernya terjadi pada setahun terakhir.

Sepanjang 2019, ia bersyukur merilis empat film yakni Matt and Mou, Mantan Manten, Sin, dan Move On Aja. Di sisi lain, tahun ini Marthino Lio mendapat sejumlah tawaran kerja.

Sayangnya, tak ada satu pun dari tawaran itu yang akhirnya jadi kenyataan. Merespons fakta pahit ini, Marthino Lio mencoba bersabar seraya berharap 2020 menjadi tahun yang lebih baik. Dalam sesi wawancara khusus dengan Showbiz Liputan6.com, Marthino Lio berbagi cerita.

2 dari 5 halaman

Sabar dan Tekun Belajar

“Tahun terberat dari 2018 ke 2019. Ada banyak tawaran pekerjaan tapi banyak yang cancel. Ada 7 tawaran yang harusnya deal tapi gagal. Harus sabar dan lebih tekun belajar,” ungkap Marthino Lio di Jakarta, baru-baru ini.

Untuk meredam kekecewaan, Marthino Lio berdiskusi dengan sejumlah aktor senior dan menimba banyak ilmu dari mereka. Salah satunya, aktor peraih 2 Piala Citra, Yayu Unru.

3 dari 5 halaman

Pertanda Baik Tahun Depan

“Ketika enggak ada job saya mengobrol. Mas Yayu bilang begini: seorang aktor baru bekerja saat ia tak ada syuting. Saat syuting, dia sejatinya sedang bermain,” kenang Marthino Lio.

Di pengujung 2019, Marthino Lio melihat pertanda baik untuk tahun depan. Februari 2010, ia dijadwalkan syuting film berbiaya besar yang diadaptasi dari buku fenomena.

4 dari 5 halaman

Fokus di Seni Peran

Dalam proyek yang belum boleh disebut judulnya itu, Marthino Lio menjadi pemeran utama.

“Doakan semoga lancar syutingnya. Saat ini saya ingin fokus di seni peran sampai mengantongi penghargaan. Baru kemudian melirik bidang lain. Nyanyi misalnya,” ujar Marthino Lio yang berduet dengan Melly Goeslaw di lagu “Ratusan Purnama.”

5 dari 5 halaman

Secarik Kertas Kecil

Terkait resolusi tahun depan, Marthino Lio belum memikirkan. Biasanya, ia baru membuat evaluasi dan resolusi pada 28 Desember 2019.

“Biasanya saya membuat resolusi di secarik kertas kecil lalu memasukkannya ke dompet dan membawanya ke mana-mana. Satu resolusi tercapai, saya contreng kertas itu,” ia menyambung.

“Biasanya nanti saya cek di sekitar tanggal 28 Desember, apa saja yang sudah tercapai dan mana yang belum. Setelah itu menetapkan target untuk setahun mendatang,” pungkas Marthino Lio.