Ruben Onsu Tanggapi Isu-Isu yang Dianggap Menyudutkan Keluarganya

"Saya, sebagai Kepala Keluarga,memahami benar setiap langkah yang Saya ambil berserta konsekuensinya. Saya sudah konsul terus dengan @mellissa_grace , Psikolog Saya dan keluarga, dan Saya tau perilaku mana yang layak dan tak layak...," beber Ruben Onsu.

"Selama ini semua masih dalam batas kelayakan untuk orang yang memahami latar belakang anak2 saya seperti apa," lanjut Ruben.

Menurut Ruben Onsu, ia tak perlu menanggapi berbagai isu miring yang menimpa keluarganya. Namun, ia tak mempermasalahkan jika banyak yang berpikir macam-macam terhadap keluarganya.

"Tidak semua hal perlu Saya bahas atau tanggapi secara mendetail. Saya membebaskan orang untuk berpikir apapun yang mereka mau, namun Saya juga punya hak untuk menyaring komentar - komentar mana saja yang perlu Saya tanggapi atau Saya abaikan," kata Ruben.

Selain itu Ruben, juga mengungkapkan reaksinya ketika melihat berbagai berita yang ia anggap menyudutkan keluarganya.

"Lalu jika ada pertanyaan, apa reaksi Saya melihat berita-berita yang menyudutkan Keluarga kami dan merugikan itu ?? Ya Saya hanya tersenyum untuk mereka yang tidak banyak tau," ia mengutarakan.

Namun, Ruben masih bisa bersyukur lantaran kebanyakan warganet yang mengikuti dirinya sangat mengerti perjuangannya dan Sarwendah dalam mengurus ketiga anak mereka.

"Saya bersyukur hampir semua follower Saya tahu bagaimana saya dan istri turun langsung, dan didampingi oleh monitoring profesional, jika itu untuk perkembangan dan pendidikan anak," jelas Ruben.

"Aktivitas yang Saya upload di IG story itulah kegiatan kami untuk anak dan pekerjaan," ia menambahkan.

Selain itu, Ruben juga menegaskan bahwa dirinya sebisa mungkin harus bisa melindungi anak-anaknya secara fisik maupun mental.

"Hal - hal yang Saya lakukan adalah bentuk tanggung jawab sebagai orang tua yaitu melindungi anaknya,secara fisik, mental dan emosional," katanya.

Ruben pun percaya bahwa setiap orangtua paham bagaimana harus mengambil tindakan terhadap anak-anaknya. Salah satunya adalah dengan tak sampai harus menunggu terganggunya mental anak.

"Saya yakin tiap orang tua paham bahwa Tidak perlu menunggu Kerusakan pada anak terlebih dahulu, baru orang tua boleh ambil tindakan," ia melanjutkan.

"Ketika ada potensi hal - hal yang akan berdampak pada perkembangan mental dan psikis anak saat Anak mungkin mengetahui berita - berita ngawur di jejak digital, entah dari siapapun, atau apapun , yang mungkin luput dari monitoring saya," jelasnya.

"Tentunya hal tersebut akan sangat berbahaya dan bersifat destruktif terhadap perkembangan Psikologisnya di masa sekarang atau masa yang akan datang. Sebagai tindakan antisipatif, Saya akan bertindak tegas atas nama orang tuanya," tandasnya.