Liputan6.com, Jakarta Cats dengan trailernya yang menggugah menjema menjadi musibah terbesar di tangga box office tahun ini. Sejumlah kritikus bahkan menyebut Cats adalah bencana di tangga box office dekade ini.
Parade pemain peraih Oscar yang memperkuat Cats tak mampu membuat film ini tampak cemerlang. Usai menonton kami masih tak percaya, Cats karya Tom Hooper, sineas peraih Oscar yang melahirkan The King’s Speech dan Les Miserables.
Advertisement
Baca Juga
Pasalnya, film Cats pointless dari aspek penceritaan. Visual Cats tampak kedodoran. Hal yang semestinya tak terjadi untuk produk pabrikan Hollywood.
Ulah Kucing Penyihir Macavity
Cats mengisahkan Victoria (Francesca), seekor kucing yang dibuang pemiliknya di sudut kota London. Ia lantas berkenalan dengan sejumlah kucing jalanan seperti Bustopher Jones (James), Rum Tum Toger (Jason), dan Jennyanydots (Rebel).
Para kucing ini mengajak Victoria bergabung dalam malam pemilihat Kucing Jellycle yang dihadiri Old Deuteronomy (Judi). Di tengah hiruk pikuk jelang pemilihan Kucing Jellycle, kucing penyihir Macavity (Idris) mengintai. Ia mengincar “mahkota” Kucing Jellycle dengan melenyapkan sejumlah peserta lain.
Yang dilenyapkan itu antara lain Gus Si Kucing Teater (Ian) dan Jennyanydots. Macavity bersama tangan kanannya, Bombalurina (Taylor) mengancam Old Deuteronomy. Bahkan, Macavity melenyapkan Old Deuteronomy. Victoria dan kucing lain berjuang mengembalikan Old Deuteronomy.
Saat itulah, Victoria mengenal Grizabella, kucing glamor yang kehilangan masa jayanya. Ia hidup di jalanan dengan jas lusuh dan wajah muram. Victoria meyakinkan Grizabella bahwa masih ada cinta dan harapan untuknya.
Advertisement
Plot Sedatar TV Plasma
Ada banyak hal yang patut dikritisi selama menyaksikan Cats. Pertama, lebih dari setengah durasi film ini berisi perkenalan para tokoh. Masing-masing tokoh punya lagu berisi penjelasan jati diri dan kiprah mereka. Lagu perkenalan dibuat panjang dengan aransemen kompleks.
Satu dua kali disuguhi, kami terpukau. Lebih dari tiga kali, berdampak pada plot Cats yang jalan di tempat. Film ini tak membawa kita ke mana-mana. Belum lagi, tak semua tokoh yang diperkenalkan punya kontribusi nyata di puncak konflik. Rum Tum Toger, misalnya.
Kedua, banyaknya tokoh berikut lagu menggerus inti cerita. Sejak awal pemilihan kucing Jellycle kami berpikir seperti apa kompetisinya berikut drama para peserta. Rupanya, tak ada sesuatu yang atraktif. Hanya menari dan menyanyi bersama lalu terjadi kudeta yang tak sampai membuat kita menahan napas.
Seorang peserta kemudian hadir dan terpilih begitu saja. Siapa dia, silakan saksikan sendiri. Tak semua film harus dibuat dramatis namun minimnya unsur drama dalam Cats membuat plotnya sedatar layar televisi LED.
Penonton Mencak-mencak
Ketiga, yang bikin warganet marah-marah apalagi kalau buka efek visual. Sejumlah penonton meluapkan kekesalan di Twitter karena jemari Judi Dench masih tampak manusia plus cincin. Judi tak ubahnya eyang putri berwajah setengah kucing yang mengenakan jaket tebal berbulu.
Kedodoran ini membuat penonton mencak-mencak dan mempertanyakan kredibilitas kru maupun ketelitian Tom Hooper. Belakangan kami mendapati, tak hanya Judi Dench yang luput dipoles. Perhatikan tangan Jennifer Hudson saat menyanyi sambil berlinang air mata.
Padahal, Jennifer sejak awal susah payah mengirim emosi negatif dan tampil ekspresif. Cela di tangan membuat performanya gagal mencapai level paripurna.
Advertisement
Langkah Mundur Tom Hooper
Banyaknya lubang di penokohan, plot, dan efek visual membuat Cats terasa menjemukan. Belum lagi set lokasinya di situ-situ saja dan penyelesaian konflik simpel banget. Muncul kesan, untuk sampai ke penyelesaian model begini tak perlu melewati proses semelelahkani ini.
Cats adalah langkah mundur bagi Tom Hooper dan aib besar bagi Steven Spielberg yang duduk di kursi Produser Eksekutif. Kekesalan kritikus dan penonton awam adalah musibah dari dua arah. Ini berdampak besar pada performa Cats di tangga box office.
Dengan modal produksi 100 juta dolar AS lebih, film ini hanya mampu mengapai posisi ke-4 di tangga box office. Dolar yang diraup pun hanya satu digit, 6,5 juta. Rumor lain menyebut Cats melakukan syuting ulang dengan biaya produksi nyaris sama. Jika benar, mungkin ini yang membuat emosi dan interaksi para tokohnya tidak kuat dan meyakinkan.
Dua Momen Emas
Kabar lain yang tak kalah mengentak, Tom Hooper menyunting ulang dan membuang beberapa adegan setelah Cats mendapat skor nol oleh para kritikus. Lantas apakah Cats seburuk itu? Tidak juga. Setidaknya dua momen emas dalam Cats yakni performa Taylor Swift yang lentur saat memperkenalkan Macavity.
Dengan taburan serbuk emas yang menjelma menjadi cahaya, adegan ini terasa mewah sekaligus mahal. Membuat mata kami yang tinggal 5 watt kembali melek. Momen emas lain tentu saat Grizabella dan Victoria bernyanyi. Lirik soal kenangan milik Grizabella yang depresi bertemu dengan senandung Victoria seputar harapan.
Keinginan Victoria adalah diinginkan oleh orang lain. Silang pendapat dalam lirik memberi sedikit tenaga bagi adegan penutup Cats yang sarat basa-basi tak ubahnya dongeng pengantar tidur. Sejujurnya, tanpa mengurangi respek kami terhadap Cats, film ini berpotensi menjadi suguhan menarik.
Advertisement
Gagal Menuju Oscars?
Cats sangat mungkin menjadi parade akting jempolan layaknya Les Miserables atau Dreamgirls yang mengantar Jennifer Hudson meraih Piala Oscar.
Tiga masalah yang kami utarakan di atas membuat langkah Cats menjadi salah satu film terbaik tahun ini terjegal. Golden Globes hanya menyisakan satu tempat untuk Cats yakni nomine Lagu Tema Film Terbaik. “Beautiful Ghost” karya Taylor Swift dan Andrew Lloyd Webber layak diperhitungkan. Namun kami tak yakin, Oscars akan meliriknya. Mengingat, Universal Pictures kadung malu dan ogah menyusun kampanye Cats di putaran Oscars 2020.
Pemain: Francesca Hayward, Idris Elba, Jennifer Hudson, Laurie Davidson, Rebel Wilson, Taylor Swift, Judi Dench, Jason Derulo, Ian McKellen, James Corden
Produser: Tim Bevan, Eric Fellner, Debra Hayward, Tom Hooper
Sutradara: Tom Hooper
Penulis: Lee Hall, Tom Hooper, Andrew Lloyd Webber
Produksi: Universal Pictures
Durasi: 1 jam, 50 menit