Liputan6.com, Jakarta Publik kini masih menyorot kehadiran anak angkat Ruben Onsu, Betrand Peto. Betrand mulai sering diajak liburan hingga ke luar negeri bersama dua anak kandung Ruben Thalia dan Thania.
Kehadiran Betrand Peto di dalam rumah tangga Ruben Onsu dan Sarwendah, membuat pasangan selebriti ini semakin bahagia. Sayangnya, tak semua pihak menanggapi positif kebahagiaan mereka.
Advertisement
Baca Juga
Ruben Onsu masih menghadapi banyak haters yang memandang negatif terhadap kehadiran Betrand Peto. Hal tersebut tentu sangat mengganggu fokus Ruben dalam membesarkan Betrand serta dua anak kandungnya.
Melakukan Segala Upaya
Saking tak tahan dengan banyaknya tekanan dari beberapa warganet yang hampir selalu bermunculan, Ruben sampai menitikkan air mata.
Padahal, Segala upaya telah dilakukan oleh Ruben agar bisa menjadi ayah yang baik untuk anak-anaknya, termasuk untuk Betrand Peto.
Advertisement
Melalui Vlog
Dalam sebuah vlog yang diunggah MOP Channel, Ruben bicara mengenai hal-hal apa saja yang telah ia lakukan demi anak-anaknya. Terutama setelah ia dan Sarwendah mengangkat Betrand Peto sebagai anak.
Upaya Ruben
Lantas, apa sajakah upaya yang telah dilakukan Ruben demi Betrand Peto, seperti disampaikan dalam vlognya di Youtube MOP Channel? Yuk ikuti selengkapnya berikut ini.
Advertisement
1. Diajak Mengobrol
Ruben menjelaskan bahwa salah satu hal penting yang ia lakukan saat mengasuh Betrand Peto adalah dengan selalu mengajaknya berkomunikasi.
"Betrand harus saya kokohkan dulu, mentalnya harus dikokohkan dulu. Betrand itu susah untuk mengungkapkan jadi ketika saya, ada yang terjadi sesuatu dengan anak saya, harus saya tarik dulu dia. Saya harus ngobrol dulu sama dia, 'kakak kenapa gini-gini?'" ujar Ruben dalam kanal Youtube MOP Channel.
2. Menegur Jika Salah
Demi mengasah mental Betrand Peto Ruben mengaku selalu menegur anaknya itu seandainya melakukan kesalahan. Bahkan, Ruben selalu berusaha menjadi orang pertama yang menegur jika Betrand melakukan kesalahan.
"Jadi saya mungkin orang yang pertama ketika dia berbuat salah, saya akan tegur. Betrand tahu bagaimana ayahnya tegas ketika kasih tahu itu enggak boleh, ini boleh, ini boleh," tegasnya.
Advertisement
3. Memegang Pipi
Setiap pagi, tentunya Betrand Peto pergi ke sekolah untuk mengenyam pendidikan. Ruben pun mengaku sering memegang pipi putranya.
"Kalau dia mau pergi sekolah, saya selalu pegang pipinya. Mungkin jarang terdengar," ujarnya.
4. Ikut Menangis saat Betrand Sedih
Ketika Betrand Peto merasakan kesedihan, Ruben Onsu sebisa mungkin menelusuri isi hati anaknya. Bahkan, Ruben mengaku sampai menangis jika Betrand mulai mengungkapkan kepedihannya.
"Yang dia ucapkan dari mulut dia adalah. "Ayah, bunda, jangan tinggalkan kakak. Jadi buat saya sesedih itu sebenarnya. Yang kalian tidak tahu, dia itu peluk karena dia tahu tidak mau ayah bundanya itu menjauh. Saya itu nangis karena gemas gitu ya, gemas banget gitu," ucap Ruben sambil menangis.
Advertisement
5. Melindungi
Masih banyaknya haters yang menyerang Ruben dan keluarga, tentunya menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Ruben pun mengaku bahwa ia siap dalam mengambil tindakan apapun demi bisa melindungi anak-anaknya.
"Pemberitaan ini membuat saya menjadi takut dan akhirnya harus mengambil tindakan. Mengambil tindakan itu untuk apa? Karena ada beberapa hal yang membuat kami sangat amat sedih, sangat amat memalukan buat kami. Dan jejak digital itu sangat amat susah dihilangkan," ucapnya.
6. Berusaha Kuat Demi Keluarga
Terakhir, Ruben Onsu mengatakan bahwa ia akan selalu berusaha memberikan yang terbaik demi kebahagiaan anak-anaknya. Termasuk Betrand Peto yang harus selalu dilindungi dalam situasi dan kondisi seperti apapun.
"Tapi tarik nafasnya kita cuma bisa bilang, 'Ya kalau dengan cara-cara, dengan cara kalian mempermalukan kami, itu adalah kebahagian kalian, ya silakan dilakukan,'" terang Ruben.
"Tetapi kalau boleh kami memohon, kami sekeluarga tidak hentinya terus ada masalah gitu. Kalau jadi kami, saya yakin semua orang juga tidak mau ada masalah. Tetapi saya berusaha kuat untuk mereka," lanjutnya.
Ruben pun menambahkan, "Hal terkecil yang saya takutkan, bagaimana kalau seandainya tidak ada saya? Siapa yang bela mereka itu, yang psikologis mereka itu, yang saya akhirnya marah karena saya hidup penuh dengan ketakutan jadinya."
Advertisement