Sukses

Film NKCTHI: Cerita Solid, Akting Ciamik, dan Mencetak Box Office, Komplet!

Film NKCTHI memberi ruang gerak leluasa bagi sejumlah bakat besar yang selama ini terhalang porsi peran.

Liputan6.com, Jakarta - Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (film NKCTHI) menjadi produk layar lebar lokal pertama yang ditonton lebih dari sejuta orang tahun ini. Karya sineas Angga Dwimas Sasongko ini memuncaki daftar film Indonesia terlaris 2020.

Film NKCTHI diangkat dari buku berisi kumpulan kutipan Marcella FP. Bersama Jenny Jusuf dan Melarissa, Angga lantas menyusun cerita keluarga tanpa meninggalkan roh yang bersemayam di bukunya.

Hasilnya, film NKCTHI menjadi drama keluarga sarat konflik yang mudah terkoneksi dengan penonton. Film NKCTHI memberi ruang gerak leluasa bagi sejumlah bakat besar yang selama ini terhalang porsi peran. Siapa saja?

2 dari 7 halaman

Angkasa, Aurora, Awan

Film NKCTHI dibuka dengan adegan Narendra (Oka) mengantar istrinya, Ajeng (Niken) yang hamil tua ke rumah sakit. Bertahun-tahun kemudian, Narendra (Donny) dan Ajeng (Susan) tampak bahagia membesarkan tiga anak, yakni Angkasa (Rio), Aurora (Sheila), dan Awan (Rachel). Namun ada yang aneh dari keluarga bahagia ini.

Narendra membebankan tanggung jawab menjaga keselamatan para adik, khususnya Awan, kepada Angkasa. Pernah, Awan kecelakaan dan Narendra mempertanyakan kredibilitas Angkasa sebagai kakak. Awan yang mendapat perhatian malah lebih tak nyaman. Hidup jadi tak menantang baginya. Awan belum pernah membuat pilihan sendiri dalam hidup.

Suatu hari, saat menemani Angkasa bikin festival musik, Awan mengenal Kale (Ardhito), manajer band Arah. Merasa klik, keduanya bergaul intens. Awan sering pulang malam. Ini membuat Narendra marah.

Di sisi lain, Aurora merasa terasing di rumah sendiri. Emosinya meledak saat menggelar pameran tunggal namun Narendra malah sibuk mengurusi Awan yang belum datang.

3 dari 7 halaman

Saling Memberi dan Menerima

Film NKCTHI mengingatkan kami pada ujaran lawas “tidak ada sekolah untuk menjadi orang tua yang ideal.” Melewati proses trial and error, pasangan suami istri membesarkan anak. Anak tumbuh dewasa, berumah tangga, lalu kisah yang sama terulang. Yakni berupaya menjadi orang tua ideal bagi keturunannya.

Narendra dan Ajeng melintasi masa sulit dan berjanji untuk menciptakan suasana bahagia bagi anak-anak. Apa pun demi kebahagiaan anak sampai lupa bahwa bahagia itu baru ada maknanya saat manusia mengenal kesedihan. 

Kisah NKCTHI dibekali naskah solid karya Jenny-Mela-Angga yang berfokus pada pendewasaan orang tua dan anak. Tak selamanya anak belajar dari orang tua. Seringkali, orang tua berkaca dari budi baik anak. Momen saling memberi dan menerima ini tergambar jelas dalam alur cerita.

4 dari 7 halaman

Menguji Rentang Akting Pemain

Jenny dan kawan-kawan memilih fokus pada satu masalah dengan memperlihatkan dulu dampaknya terhadap masing-masing anggota keluarga.

Kita melihat Narendra yang dominan. Ajeng cenderung diam. Angkasa tak berdaya dengan tanggung jawab yang diemban hingga bingung harus bercerita kepada siapa. Aurora memilih “hilang.”

Awan yang lama-lama tak nyaman di rumah mencari tempat lain. Dijelaskan detail hingga penonton terus bertanya, apa sebenarnya masalahnya hingga berdampak serius terhadap personel keluarga Narendra. Efek masalah ini menguji rentang akting para pemain.

5 dari 7 halaman

Alur yang Mengalir

Kali pertama menonton, kami jatuh hati pada Sheila Dara. Raut wajah dan gesturnya mengirim kode keras bahwa ada yang enggak beres di rumah. Pola akting bintang film Eggnoid ini cenderung tenang, menghanyutkan, lalu meledak di saat yang tepat. Rachel Amanda menyajikan pola sebaliknya.

Ia mengirim beberapa letupan kecil di awal, sejenis geladi resik pemberontakan. Penonton tinggal menanti klimaksnya. Rio Dewanto mempresentasikan seni bertahan di tengah dilema antara usia, pacar, dan keluarga. 

Angga menyajikan konflik setiap tokoh dengan alur maju mundur. Apa yang terjadi sekarang dibentuk oleh peristiwa dari masa lalu. Dikemas dengan penyuntingan yang rapi, alur hidup keluarga ini terasa mengalir.

6 dari 7 halaman

Menghindari Klise

Maka, kita patut berterima kasih pada Hendra Adhi Susanto yang menjahit gambar demi gambar tanpa membuat audiens kebingungan. Di sisi lain, ada sinematografer Yadi Sugandi. Gambar-gambar yang dibidiknya eksentrik. Saat anggota keluarga Narendra di luar rumah, kita ditempatkan seperti orang yang sedang menguntit.

Saat mereka di rumah, kita ditempatkan di antara mereka. Penonton dipersilakan masuk, bertamu di kediaman Narendra yang tampak baik-baik saja itu. Naskah berikut akting, sinematografi, penyutingan, penyutradaraan, dan lagu tema membuat film NKCTHI menjadi suguhan keren di awal tahun.

Film NKCTHI berhasil menghindari konflik klise seperti cinta, restu orang tua, patah hati, salah paham, dan sejenisnya. Film ini sukses membuat penonton penasaran hingga menit akhir.

7 dari 7 halaman

Berkembang Bersama Keresahan

Yang paling penting, para tokoh berkembang bersama keresahan dan sudut pandang masing-masing. Tak heran jika film ini terasa sangat riil.

Januari 2019, Visinema Pictures menyodorkan Keluarga Cemara yang apik dari berbagai aspek. Juanuari 2020, giliran film NKCTHI. Tampaknya, Januari menjadi bulan film keluarga Visinema. Kira-kira Januari tahun depan, Visinema punya apalagi, ya?

 

 

Pemain: Rachel Amanda, Rio Dewanto, Sheila Dara, Donny Damara, Susan Bachtiar, Ardhito Pramono, Oka Antara, Niken Anjani, Agla Artalidia

Produser: Anggia Kharisma

Sutradara: Angga Dwimas Sasongko

Penulis: Jenny Jusuf, Melarissa Sjarief, Angga Dwimas Sasongko

Produksi: Visinema Pictures, IDN, Blibli, XRM

Durasi: 2 jam