Liputan6.com, Los Angeles - Nama Justin Bieber tampaknya sudah menancapkan luka yang mendalam di hati Selena Gomez. Dalam sebuah wawancara dengan NPR baru-baru ini, wanita 27 tahun tersebut mengungkapkan bahwa ia menjadi korban kekerasan emosional dalam hubungan mereka.
Hal ini diawali dengan percakapan pewawancara dengan Selena Gomez mengenai lagu "Lose You to Love Me".
Advertisement
Seperti diketahui, lagu ini diyakini banyak orang sebagai curahan perasaan Selena Gomez setelah putus dari Justin Bieber.
"Aku merasa tidak mendapat penutup yang terhormat, dan aku sudah menerima kenyataan ini, tapi aku butuh suatu cara mengungkapkan apa yang ingin kuucapkan. Ini bukan lagu berisi kebencian, ini adalah sebuah lagu yang berkata bahwa aku sempat memiliki hal indah yang tak akan kuingkari. Hal itu begitu berat dan aku bahagia semua telah berakhir," kata Selena Gomez, seperti dikutip dari NPR, Jumat (30/1/2020).
Nama Justin Bieber
Sang pewawancara kemudian memastikan bahwa apa yang tengah diceritakan Selena Gomez ini, sejatinya adalah tentang Justin Bieber.
"Kamu harus mendapat namanya, aku mengerti," jawab Selena Gomez.
Advertisement
Mentalitas Korban
Selena Gomez mengatakan bahwa ia merasa dirinya mendapat kekuatan dari pengalaman ini.
"Berbahaya bila terus bertahan dalam mentalitas korban. Aku bukannya bersikap tak sopan, aku sendiri merasa seperti korban dalam kekerasan tertentu," kata Selena Gomez.
Kekerasan Emosional
Sang pewawancara kembali memastikan apakah yang ia maksud adalah kekerasan emosional. Hal ini, dibenarkan oleh Selena Gomez.
"Ya, dan kurasa tentang itu, sebagai seseorang yang telah dewasa aku harus belajar cara memahaminya. Aku harus mengerti pilihan yang kuambil," tuturnya.
Advertisement
Titik Terkuat
"Aku tentu saja tidak ingin menghabiskan seumur hidupku untuk berbicara tentang hal ini, tapi aku sangat bangga karena bisa berkata bahwa aku merasa berada di titik terkuat yang pernah kurasakan karena menemukan cara melewati hal ini dengan seelegan mungkin," tuturnya menambahkan.
Tak Direspons
Setelah wawancara ini dirilis, tentu saja sejumlah media langsung beramai-ramai memberitakannya. Hanya saja permintaan klarifikasi dari CNN, NPR, E! News dan sejumlah media lain, belum juga direspons pihak Justin Bieber.
Advertisement