Sukses

Lokasi Syuting KKN di Desa Penari Sempat Hancur karena Hujan

Hujan deras selama syuting film horor KKN di Desa Penari, membuat setting yang dibangun di Yogyakarta berantakan.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebuah proses syuting untuk sebuah film, tentunya ada saja hal-hal yang menjadi hambatan. Begitu pula yang dirasakan tim produksi KKN di Desa Penari yang filmnya diangkat dari sebuah cerita viral di media sosial.

Produser Manoj Punjabi sempat membeberkan salah satu hal yang membuat proses produksi film KKN di Desa Penari tak berjalan mudah. Rupanya, hujan deras selama syuting film horor ini, membuat setting yang dibangun di Yogyakarta berantakan.

"Pengalaman menegangkan adalah syutingnya 33 hari. Itu menjadi sesuatu yang menegangkan, karena saya mau rilis film ini 19 Maret dan masih musim hujan," ujar Manoj Punjabi, saat membahas KKN di Desa Penari di video kanal YouTube ESGE ENTERTAINMENT, beberapa waktu lalu.

2 dari 6 halaman

Hujan Deras

"Beberapa kali setnya hancur, terbongkar, karena hujan deras di kota Yogyakarta, di Gunung Kidul kami bangun set," Manoj melanjutkan.

3 dari 6 halaman

Berusaha Memperbaiki

Alhasil, jajaran kru film KKN di Desa Penari harus mencari cara untuk memperbaiki settingnya. Manoj pun menganggap kejadian tersebut sebagai salah satu momen paling menegangkan selama syuting.

"Jadi itu menjadi yang sangat tegang bagi kami, bagaimana kami harus menyelesaikannya," terang Manoj Punjabi.

4 dari 6 halaman

Kendala Lain

Selain itu, diakui oleh Manoj Punjabi bahwa biaya produksi juga menjadi salah satu hal yang menyulitkan. Pasalnya selama syuting KKN di Desa Penari, pihaknya melalui MD Entertainment harus membangun set sendiri di lokasi syuting. Sehingga, proses budgeting pun nyaris menjadi hambatan.

5 dari 6 halaman

Bangun Set Sendiri

"Kendalanya kami harus bangun (set) sendiri, biaya, itu yang jadi kendala. Karena ini film horor dengan budget yang sangat besar," ujar Manoj Punjabi pada kesempatan yang sama.

6 dari 6 halaman

Kisah KKN di Desa Penari

Kisah yang diklaim berasal dari pengalaman nyata ini bercerita tentang kunjungan mahasiswa yang tengah mengobservasi masyarakat di sebuah desa dalam rangka kuliah kerja nyata.

Kejanggalan bermula setelah para mahasiswa ini mendengar suara gamelan. Salah satu mahasiswa yang menemui sosok wanita misterius, tiba-tiba hilang begitu saja. Dalam kisahnya, nama desa tersebut disamarkan menjadi Desa Penari.