Sukses

6 Artis Ini Raih Piala Oscar Usai Menang BAFTA, Padahal Kalah di Golden Globes dan SAG Awards

Tak jarang hanya dengan menang BAFTA meski kalah di Golden Globes dan SAG Awards, seorang bintang bisa menggenggam Piala Oscar.

Liputan6.com, Jakarta Ajang penghargaan British Academy Film Awards ke-73 atau BAFTA 2020 kembali digelar. BAFTA 2020 digelar di The Royal Albert Hall London, Inggris, Senin (3/2/2020) pagi waktu Indonesia. BAFTA 2020 salah satu cermin yang merefleksikan para pemenang Oscar tahun ini.

Tak jarang hanya dengan menang BAFTA meski kalah di Golden Globes dan SAG Awards, seorang bintang bisa menggenggam Piala Oscar. Showbiz Liputan6.com mencatat enam artis peraih Piala Oscar bermodalkan BAFTA. Adakah idola Anda?

2 dari 7 halaman

1. Juliette Binoche

Saat Juliette Binoche disebut sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik Oscars 1997 lewat The English Patient, dunia terkejut. Pasalnya, Juliette Binoche tak banyak memetik kemenangan di berbagai festival film. Berbekal piala BAFTA, Juliette beroleh Piala Oscar.

Kemenangan ini menjegal langkah Lauren Bacall (The Mirror Has Two Faces) yang unggul di Golden Globes dan SAG Awards 1997. Lauren mangkat pada 2014. Seumur hidupnya tak pernah memegang Oscar. Pada 2010, ia diganjar penghargaan khusus oleh The Academy.

3 dari 7 halaman

2. Judi Dench

Tentu saja kami respek pada Judi Dench yang nyaris tak pernah tampil buruk di layar lebar. Namun kemenangannya lewat Shakespeare In Love di Oscars 1999 mengejutkan sejumlah media. Judi Dench kalah di Golden Globes dan SAG Awards, namun menang piala BAFTA.

Kemenangan ini memuluskan jalannya di Oscars sekaligus memupus harapan Kathy Bates yang tampil keren di Primary Colors. Juga menggagalkan mimpi Lynn Redgrave (Gods and Monsters) meraih Oscar. Lynn meninggal pada 2010.

4 dari 7 halaman

3. Alan Arkin

Aktor Eddie Murphy kerap dihujani kritik pedas karena tampil di banyak film berkualitas buruk. Para pemerhati film mingkem saat ia menghidupkan tokoh James Early di Dreamgirls. Pada 2007, Golden Globes dan SAG Awards menghadiahinya piala.

Apes, BAFTA punya pilihan lain, yakni Alan Arkin yang tampil penuh penjiwaan dalam Little Miss Sunshine. Rupanya, pilihan BAFTA di-ACC Oscars. Hingga kini, Eddie Murphy belum menggenggam Oscar.

5 dari 7 halaman

4. Tilda Swinton

Pada 2008, pendapat juri festival film untuk Pemeran Pendukung Wanita Terbaik terbelah. SAG Awards memilih Ruby Dee yang tampil apik di American Gangster. Golden Globes melirik Cate Blanchett untuk perannya sebagai Jude dalam I’m Not There.

BAFTA menunjuk Tilda Swinton yang mendampingi George Clooney di film Michael Clayton. Dihadapkan pada tiga pilihan berbeda, Oscars tahun itu condong ke BAFTA.

6 dari 7 halaman

5. Penelope Cruz

Silang pendapat antarjuri festival kembali terjadi setahun kemudian. Kate Winslet yang tampil brilian di The Reader meraih Golden Globe dan SAG Award Pemeran Pendukung Wanita Terbaik. BAFTA menilai, porsi Kate Winslet sebagai Hanna Schmitz yang dominan lebih pas disebut pemeran utama.

Di BAFTA, Kate jadi Pemeran Utama Wanita Terbaik. Kategori Pemeran Pendukung Wanita Terbaik lantas jatuh ke tangan Penelope Cruz lewat film Vicky Christina Barcelona. Oscars sejalan dengan sudut pandang BAFTA. Penelope Cruz pun menang Oscar.

 

7 dari 7 halaman

6. Mark Rylance

Oscars 2016 digoyang isu rasialis. Empat kategori aktingnya diisi aktor dan aktris kulit putih. Golden Globes memilih Sylvester Stalone (Creed) sebagai Pemeran Pendukung Pria Terbaik. SAG Awards memenangkan aktor kulit hitam Idris Elba via Beast of No Nation. BAFTA memberi piala untuk Mark Rylance (Bridge of Spies). Piala Oscar jatuh ke tangan Mark. Putusan ini membuat situasi memanas.

Saudara Sylvester, Frank Styallone, meluapkan kekesalannya di Twitter. Ia menulis, “Academy harusnya malu. Ini sejelas hidung di wajahmu bahwa Sly (Stallone) menang. Mark siapa? Ini benar-benar omong kosong Hollywood!” cetus Frank, yang kemudian menyesal dan minta maaf pada Mark Rylance.