Liputan6.com, Yogyakarta - Ajang pagelaran rock bergengsi, JogjaROCKarta Festival 2020 siap digelar Minggu (1/3). Dua headliner Scorpions dan Whitesnake bakal jadi suguhan utama salah satu festival rock terbesar di Asia Tenggara ini.
Selain itu, tak kalah menarik untuk ditunggu juga adalah penampilan dari band-band keren lokal. Sebut saja Powerslaves, Navicula, Death Vomit, Kelompok Penerbang Roket, serta band legendaris Godbless. Plus sebuah band asal Mongolia yang sedang naik daun, The Hu.
Panitia pun sudah siap tempur. Mereka menjamin, show siap digelar mulai Minggu siang.
Advertisement
Namun, siapa sangka, pihak Rajawali Indonesia, sekalu promotor acara ini, sempat dibuat deg-degan. Mereka khawatir JogjaROCKarta edisi keempat ini bakal urung terlaksana.
"Ada dua hal yang sempat bikin saya deg-degan," ujar Anas Syahrul Alimi, CEO Rajawali Indonesia sekaligus Founder JogjaROCKarta Festival, dalam jumpa pers yang digelar Sabtu (29/2/2020) di Hotel Tentrem, Yogyakarta.
Operasi Batu Ginjal Scorpions
Yang pertama, kata Anas, adalah operasi batu ginjal yang harus dijalani vokalis Scorpions, Klaus Meine.
Seperti diketahui, lantaran hal ini konser Scorpions sebelumnya, di Sidney, Australia sempat dua kali di-reschedule. Bahkan, band asal Jerman ini membatalkan konser mereka di Selandia Baru dan Brisbane.
"Jadi, ada pesan singkat dari agen mereka (Scorpions) yang meminta saya segera menelepon dia," ujar Anas. "Tapi, saya tidak langsung menelepon dia. Malah hand phone langsung saya matikan, tidur."
Hal itu dia lakukan, karena menurut Anas, sebelumnya dia sudah mendengar kabar perihal operasi batu ginjal yang harus dijalani vokalis Scorpions, Klaus Meine.
"Baru, besok paginya saya telepon. Ternyata sang agen ingin mengabarkan bahwa konser Scorpions di JogjaROCKarta tak ada masalah. Tetap berlangsung."
Advertisement
Soal Virus Corona
Yang kedua, kata Anas, yang bikin dia deg-degan adalah terkait The Hu, band asal Mongolia, yang jadi salah satu headliner.Â
"Saya sempat khawatir mereka bakal dilarang masuk ke Indonesia. Tapi, ternyata yang dilarang hanya mereka berpaspor China. Jadi, mereka aman," ujar Anas.
Â