Sukses

Artis Mila Karmila Meninggal Dunia, Ini 6 Rekam Jejaknya di Layar Lebar

Artis Mila Karmila meninggal dunia. Berkarier sejak 1961, Mila Karmila telah membintangi 42 film.

Liputan6.com, Jakarta - Artis senior Mila Karmila meninggal dunia, Kamis (5/3/2020) di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. Mila Karmila mangkat di usia 77 tahun. Kabar ini dibenarkan rekan Mila Karmila di Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI), Evry Joe.

"Iya betul (meninggal) aku tadi baca di grup WhatsApp PARFI," beri tahu Evry Joe ketika dihubungi awak media lewat WhatsApp, Jumat (6/3/2020) dini hari. Mila Karmila dikenal khalayak lewat sejumlah film populer.

Berkarier sejak 1961, Mila Karmila telah membintangi 42 film. Beberapa di antaranya, melekat di hati pencinta film dan berjaya di Festival Film Indonesia. Showbiz Liputan6.com memilih 6 rekam jejak Mila Karmila di layar lebar. Teriring doa, semoga almarhumah tenang di sisiNya. Selamat menyimak.

2 dari 7 halaman

1. Ibuku Malang, Ibu Tersayang (1990)

Generasi 1990-an tentu tidak akan lupa pada sandiwara radio momumental, Ibuku Malang Ibu Tersayang. Sandiwara radio ini meledak di indra dengar masyarakat menyusul Sahur Sepuh dan Tutur Tinular. Mila Karmila dipercaya menjadi pemeran utama kisah sedih ini. Ia berperan sebagai Corry, mahasiswa yang dihamili Sasongko (August Melasz).

Sasongko lepas tanggung jawab. Penderitaan memuncak saat Corry diusir dari rumah. Corry melahirkan Sonny (Fajar Nurachman). Sonny dibesarkan dalam dendam kepada sang ayah. Sayang, film ini gagal mencetak box office mengingat di era 1990-an, industri layar lebar Tanah Air mulai lesu.

3 dari 7 halaman

2. Kesempatan dalam Kesempitan (1985)

Jangan lupa, Mila Karmila pernah tampil bareng trio komedian legendaris Dono, Kasino, Indro di film Kesempatan Dalam Kesempitan. Karya Arizal ini mengisahkan Dono yang bekerja di agen rokok sementara Kasino di bengkel.

Mereka menganjurkan Indro diterima di rumah indekos Tina dan Santi. Mila Karmila turut mengantar Kesempatan dalam Kesempitan ke tangga box office Indonesia. Ia menjadi film terlaris kedua di Jakarta bersama 536.335 penonton.

4 dari 7 halaman

3. Pemberang (1972)

Ini salah satu warisan terbaik Mila Karmila. Mengisahkan keluarga seorang Jaksa Johan Arifin (Sophan Sophiaan) yang diteror rayuan pramuria, surat kaleng, hingga telepon dari orang tak dikenal.

Rupanya, teror ini berasal dari Barman (Dicky Zulkarnaen) dengan motif dendam. Pemberang atau The Angry Man yang diproduksi Rapi Film meraih 3 Piala Citra untuk Pemeran Pendukung Pria, Pemeran Anak-anak Wanita, dan Film Terbaik.

5 dari 7 halaman

4. Bandung Lautan Api (1974)

Mila Karmila dilibatkan dalam film berlatar peperangan Indonesia-Belanda di Kota Kembang yang mencapai klimaks pada 24 Maret 1946. Pada momen itu, Bandung disebut Lautan Api.

Sebagian besar film karya Alam Surawidjaja ini berisi tembak-tembakan dan sarat ledakan. Akting Mila Karmila diadu dengan Christine Hakim, Arman Effendy, dan Dicky Zulkarnaen. Berdurasi lebih dari dua jam, Bandung Lautan Api menyeret penonton ke salah satu medan perang paling mematikan dalam sejarah sinema Indonesia.

6 dari 7 halaman

5. Djakarta, Hong Kong, Macau (1968)

Kita kerap mendengar artis Indonesia dengan bangga mengumumkan kerja sama bareng bintang film atau sineas luar negeri. Jauh sebelum itu, Mila Karmila telah melakukannya lewat film Djakarta, Hong Kong, Macau. Karya Turino Djunaidy ini mempertemukan Mila Karmila dengan dua bintang mandarin, Fung Ming dan Peter Keong.

Kisah Djakarta, Hong Kong, Macau berpusat pada Karsono agen subversi asing yang memancing di air keruh dalam bisnis kejahatan. Akibatnya, sejumlah orang tewas hingga akhirnya, kematian mengintai Karsono sendiri.

7 dari 7 halaman

6. Toha, Pahlawan Bandung Selatan (1961)

Tahukah Anda, bakat akting Mila Karmila ditemukan Bapak Perfilman Nasional, Usmar Ismail? Oleh Usmar Ismail, Mila Karmila dipercaya membintangi film perang Toha, Pahlawan Bandung Selatan yang mengangkat aksi heroik Mochamad Toha meledakkan gudang mesiu Belanda di Bandung. Pertahanan para penjajah kala itu lumpuh.

Dalam film itu, akting Mila Karmila diadu dengan Ismed M. Noor, Mieke Wijaya, dan ayah Ria Irawan, Bambang Irawan. Salah satu film perang terkeren di eranya. Nama Mila Karmila lantas diperhitungkan sejumlah produser dan sutradara.