Sukses

Arzeti Bilbina Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Perdagangan Masker Ilegal

Arzeti Bilbina sangat mengutuk pihak yang memancing di air keruh.

Liputan6.com, Jakarta - Arzeti Bilbina mendukung langkah Polres Sidoarjo  yang bergerak cepat menangkap pelaku impor masker ilegal. Ia menegaskan pihak - pihak yang ikut serta dalam perdagangan masker ilegal itu juga harus segera diusut tuntas.  

"Segera usut tuntas pelaku  dalam perdagangan masker ilegal tersebut. Jangan sampai ada yang lolos dari jeratan hukum. Ini tindak kejahatan luar biasa di tengah bencana," kata Arzeti Bilbina, anggota DPR RI Fraksi PKB ini kepada wartawan, baru-baru ini.

Pernyataan tersebut ia sampaikan setelah mengetahui berita terkait adanya masker impor ilegal dari Tiongkok yang didatangkan ke Indonesia oleh pabrik PT Deva Industries. Dalam kasus ini, polisi telah menyita 980 karton berisi 39.234 boks yang totalnya berisi 1.961.700 buah masker. 

 

2 dari 4 halaman

Bekerja Keras

Arzetti Bilbina meminta Polres beserta aparat hukum bekerja lebih keras dan sigap dalam pengungkapan kasus impor masker ilegal ini.  

"Jangan mengail di air keruhlah. Haram dagang masker recycle itu. Saya sangat mendukung dan juga mengapresiasi tindakan cepat Polres Sidoarjo dalam mengusut pelaku-pelaku perdagangan masker ilegal itu," ujar anggota DPR RI dari dapil Surabaya- Sidoarjo ini.

 

3 dari 4 halaman

Imigrasi

Lebih lanjut, ia meminta Polres bekerjasama dengan  pihak Imigrasi dan Kementrian Perdagangan untuk mencegah agar hal serupa tidak terulang lagi. 

 

4 dari 4 halaman

Edukasi

Untuk meningkatkan kewaspadaan, mantan model dan artis ini juga meminta Kemenkes  untuk  memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai jenis masker yang sesuai standar kesehatan dan bagaimana penggunaannya secara tepat.  

"Siapapun yang melakukan tindakan kejahatan, terlebih dalam situasi krisis begini, perlu ditindak tegas. Kemenkes juga harus tanggap dengan melakukan edukasi secara gradual pada masyarakat tentang jenis masker yang dapat menangkal virus dan tata cara yang tepat dalam menggunakannya. Sehingga masyarakat tidak bisa ditipu," pungkasnya.