6 Fakta Film Mariposa, Calon Box Office yang Dibintangi Angga Yunanda dan Adhisty Zara

Yang sudah menonton Mariposa bisa jadi memperhatikan visual layar bioskop yang lebih panjang dari biasanya. Fajar Bustomi menyebut banyak orang yang enggak terlalu memperhatikan detail aspek rasio di layar lebar.

"Film remaja jarang sekali memakai aspek rasio anamorphic. Ini drama remaja pertama saya yang mekakai aspek rasio anamorphic. Produser mendukung. Saya tidak ingin film drama tampil biasa saja dengan rasio 16:9 kayak menonton televisi," cetus Fajar kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta Selatan, baru-baru ini.

"Orang menonton di bioskop pakai uang. Makanya harus dapat sensasi lebih. Saya ingin dunia Iqbal dan Acha tampak lebih lebar. Mudah-mudahan ada rasa lebih dan terasa lebih grande," imbuhnya.

Mariposa menandai kerja sama kali kedua Angga Yunanda dan Adhisty Zara setelah Dua Garis Biru mencetak box office tahun lalu. Padahal, tawaran Mariposa datang sebelum Dua Garis Biru.

"Waktu itu saya datang ke gala premier film Angga Yunanda. Pak Parwez (produser Starvision Plus) juga datang. Lalu Pak Parwez mengajak saya mengobrol. Beliau bertanya, 'Kamu tahu Mariposa, enggak?' Saya tahu. Pak Parwez bilang, 'Nanti kamu main Mariposa sama Angga, ya?' Wah saya happy," beri tahu Zara.

Angga Yunanda menyebut kolaborasi dengan Adhisty Zara salah satu momen terbaik dalam karier aktingnya. "Memang Dua Garis Biru syuting dan rilis lebih dulu, baru Mariposa. Saat akhirnya terealisasi main Mariposa bareng Zara lagi saya enggak berpikir dua kali. Senang sekali. Zara bagi saya dia aktris luar biasa," Angga menyanjung.

Seperti diketahui, pertemuan Angga dan Zara di Dua Garis Biru mencetak box office lantaran meraup 2,5 juta penonton lebih. Lewat film itu pula, Angga Yunanda nomine Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 2019. Zara dinominasikan untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik di ajang yang sama.

Penulis skenario Mariposa, Alim Sudio, menyebut salah satu rahasia sukses film ini, perbaikan naskah oleh Fajar Bustomi ketika syuting. Memasuki tahap penyuntingan, ada perbaikan plot di bawah pengawasan Parwez.

"Selalu ada revisi dan inilah hasil akhirnya," Alim mengenang. Terkait jumlah layar, produser Falcon Pictures, Frederica, menerangkan, "Sekarang para pemilik bioskop sangat mendukung film Indonesia. Mariposa saya yakin dapat banyak layar. Kalau berapa ratus saya belum berani pastikan. Berkaca dari pengalaman mereka selalu mendukung."

Bagaimana dengan jumlah penonton Mariposa pada hari pertama penayangan? Dihubungi pada Jumat (13/3/2020) siang, Fajar Bustomi menyampaikan kabar bahagia.

"Hari pertama penanyangan, jumlah penonton Mariposa sekitar 140 ribuan," ujar Fajar Bustomi. Mariposa menjadi box office kedua Fajar Bustomi setelah Milea: Suara Dari Dilan yang mengumpulkan 3 juta penonton lebih.

Gemilangnya performa Mariposa pada hari pertama penayangan membuat pihak jaringan bioskop dengan senang hati menambah jumlah layar. Hal ini dikonformasi oleh akun Twitter pemerhati film @bicaraboxoffice.

"Peringkat jumlah layar hari ini 13/03/2020. Jumlah layar terbanyak pekan ini didapat film Bloodshot. Peringkat kedua, Mariposa (jumlah layar naik 33 persen)," cuitnya. Dengan pecapaian sebagus ini, hampir dapat dipastikan Mariposa tembus sejuta penonton dalam beberapa hari ke depan.