Liputan6.com, Jakarta Makin seru beginilah kisah Istri Kedua, Senin malam ini. Luna masih terlihat tercenung naik taksi online bersama Maya dan Zidan. Luna mendengar pesan Wa yang masuk. Dia mengambil HP-nya dan membaca pesan Arsa tadi. Pikiran Luna langsung melayang.
Sementara di sisi lain Maya yang melihat Luna tampak lagi banyak pikiran, dalam hati Maya inilah saat yang tepat buat menelisik lebih jauh soal Luna. Bagaimana Istri Kedua selanjutnya? Luna dan Zidan tiba di kontrakan mereka. Zidan memeriksa teras dan meja di depan rumah siapa tahu ada surat yang datang. Kosong.
Sementara Luna kembali membaca WA terakhir dari Arsa tadi dan dia langsung ngebalas. Luna masuk ke kamar Zidan mencoba menenangkan Zidan yang masih nangis di kasurnya. Luna minta Zidan jangan sedih lagi karena dia jadi ikut sedih.
Advertisement
Baca Juga
Mendengar hal itu Zidan langsung berhenti menangis. Luna masuk ke kamarnya dan duduk di pinggir kasurnya sambil tercenung. Dia kembali bingung harus milih nemanin Zidan lomba lukis atau ketemuan sama Arsa besok. Luna akhirnya ngambil keputusan.
Ikuti terus Istri Kedua.
Â
Langsung Curiga
Maya yang baru sampai rumah melihat Arsa marah sambil menyebut-nyebut nama Luna. Maya langsung curiga. Pasti Arsa ada hubungan terlarang dengan Luna kenapa dia nelpon diam-diam.
Maya melangkah ke kamarnya dan papasan sama Shakila yang baru keluar dari kamarnya. Shakila bilang dia tadi dengar mamanya ribut-ribut di depan rumah sama suaminya. Kalian lagi ributin apa?
Advertisement
Menang Lomba Lukis
Keesokan harinya Angga pamit pergi sama Dewi. Dewi melepaskan kepergian Angga. Saat mobil Angga berlalu pergi, Dewi langsung buru-buru melangkah ingin mengikuti gerak-gerik Angga seharian ini.
Sementara itu Luna dan Zidan tampak keluar rumah. Zidan membawa perangkat peralatan lukisnya. Luna menyemangati Zidan dan berdoa agar Zidan bisa menang lomba lukis ini. Zidan senang mendengarnya.
Mobil Angga tampak berhenti di lokasi yang sedikit tersembunyi. Angga tampak mengintai ke rumah Luna dan senang melihat Zidan mau ikutan lomba lukis itu.